Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Muda Ukraina Dikritik karena Jabat Tangan Petenis Rusia di Grand Slam

Kompas.com - 24/01/2024, 14:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MELBOURNE, KOMPAS.com - Petenis muda terkenal Ukraina Yelyzaveta Kotliar (16) dikritik oleh federasi tenis negaranya karena menjabat tangan atlet Rusia di pertandingan Australia Open.

Peristwa itu terjadi setelah Kotliar kalah dari Vlada Mincheva asal Rusia di putaran pertama turnamen putri dalam pembukaan Grand Slam tahun ini.

Kotliar kemudian memberi selamat Mincheva dengan menjabat tangannya usai laga.

Baca juga: Norwegia Siap Pasok Amunisi ke Ukraina untuk Perang

Dikutip dari kantor berita AFP pada Rabu (24/1/2024), jabat tangan tersebut melanggar aturan tidak tertulis bagi sesama warga Ukraina untuk tidak memberi selamat kepada lawan dari Rusia dan Belarus saat perang berkecamuk.

Federasi Tenis Ukraina menyebutnya insiden yang tidak menyenangkan, dan menegaskan kembali bahwa pemain tenis Ukraina tidak berjabat tangan dengan perwakilan negara-negara agresor.

“Para pemain terkemuka kami sudah diberitahu tentang ini dan mendukungnya,” tambahnya, seraya menyebut tindakan Kotliar adalah kesalahan.

Ayah Yelyzaveta Kotliar, Konstantin Kotliar, mengeklaim bahwa putrinya tidak bisa berpikir jernih dalam situasi tertekan.

“Dia baru 16 tahun dan tidak berpengalaman banyak di kompetisi besar seperti turnamen Grand Slam, puncak dari tenis profesional dan remaja,” ujarnya.

“Dia melakukan kebiasaan setelah pertandingan, menjabat tangan lawan, tanpa sadar di seberang net adalah wakil negara yang menyerang Tanah Air kami."

"Itu benar-benar kesalahan yang dia sangat sesali dan memastikan tak akan pernah terulang lagi."

Baca juga:

Petenis Ukraina putri lainnya yaitu Dayana Yastremska membela Kotliar setelah mengalahkan petenis non-unggulan asal Ceko Linda Noskova pada Rabu (24/1/2024).

“Anda tahu, warga Ukraina, kami sudah menentukan posisi kami,” kata atlet berusia 23 tahun yang lolos dari kualifikasi di Melbourne itu.

“Kami tidak berjabat tangan. Tapi menurut saya dia masih muda, belum begitu berpengalaman. Itu bisa terjadi pada semua orang."

"Saya tak bisa menghakiminya karena tidak tahu apa yang ada di kepalanya. Jadi, apakah dia melakukan ini dengan sengaja atau tidak? Saya tidak tahu. Tapi saya yakin dia mendukung Ukraina, dan saya yakin dia terlalu emosional dan tidak fokus."

Baca juga: Rusia Rebut Desa Kecil di Kharkiv, Ukraina: Ada 5 Rumah, Tak Ada Untungnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com