Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Tentara Rusia Berteriak di Markas Kampanye Putin: Pulangkan Suami Saya!

Kompas.com - 21/01/2024, 11:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Istri seorang tentara Rusia menyampaikan seruan emosional agar suaminya kembali dari Ukraina pada Sabtu (20/1/2024).

Dia menyampaikannya di markas besar pemilihan Presiden Vladimir Putin, sebuah sikap menantang di sebuah negara di mana kritik terbuka terhadap perang dilarang.

"Vladimir Vladimirovich Putin telah mengeluarkan keputusan bahwa suami saya harus berada di sana (di Ukraina). Saya tertarik untuk mengetahui kapan dia akan mengeluarkan dekrit bahwa suami saya harus berada di rumah," kata Maria Andreyeva, dilihat pekerja kampanye.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-695 Serangan Rusia ke Ukraina: Babak Baru Kasus Darya Trepova | Rusia Penjarakan Igor Pokusin

Dilansir dari Reuters, ia terlibat dalam perdebatan sengit dengan seorang perempuan yang mengatakan kepadanya bahwa tentara Rusia di Ukraina sedang membela tanah air dan ia harus mendoakan mereka.

"Jadi apa selanjutnya? Kementerian Pertahanan telah menghabiskan uangnya, sekarang kita harus memeras semuanya dari orang-orang kita, mendapatkan kehidupan terakhir dari mereka? Sehingga mereka kembali kepada kita hanya sebagai tunggul?" kata Andreyeva, menuntut.

"Akankah mereka memberi saya tunggulnya? Apa yang akan saya dapatkan kembali? Seorang pria tanpa kaki, tanpa lengan, seorang pria yang sakit? Tidakkah Anda tahu apa yang terjadi di sana?" tambahnya.

Hal itu terjadi selama kunjungan ke basis pemilihan Putin oleh delegasi kecil dari The Way Home, sebuah organisasi istri tentara yang berkampanye untuk kepulangan mereka dari garis depan.

Peristiwa ini menunjukkan kedalaman kemarahan dan keputusasaan di antara beberapa keluarga tentara saat perang terus berlanjut, tanpa akhir yang terlihat setelah hampir dua tahun.

Putin mengerahkan 300 ribu tentara cadangan pada September 2022 dalam sebuah langkah tidak populer yang menurutnya tidak perlu diulangi karena ratusan ribu lainnya telah mendaftar secara sukarela sebagai tentara kontrak.

Dia mengatakan kepada negara itu bulan lalu bahwa Rusia berada dalam posisi yang kuat di seluruh garis depan dan akan terus maju untuk mencapai tujuan dari apa yang dia sebut sebagai "operasi militer khusus".

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-694 Serangan Rusia ke Ukraina: Desa Kecil Direbut | Depot Minyak Diserang

Putin memilih untuk berkumpul dengan para tentara bulan lalu untuk mengumumkan rencananya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun yang baru pada pemilihan umum Maret, di mana para pendukung dan penentangnya melihat kemenangannya sudah pasti.

Dia juga sering muncul bersama keluarga tentara, termasuk keluarga mereka yang telah gugur dalam pertempuran, yang dia puji atas pengorbanan dan kepahlawanan mereka.

Andreyeva mengatakan bahwa ia tak melihat adanya urgensi dari pihak berwenang untuk mengatasi kekhawatiran para istri tentara, dan inilah saatnya untuk meningkatkan kampanye mereka.

Dia mengatakan bahwa putrinya yang masih balita menderita gangguan perkembangan bicara karena ketidakhadiran ayahnya.

Baca juga: 33 Drone dan 2 Rudal Rusia Serang Ukraina, 1 Lansia Tewas

"Semua masalah keluarga saya hanya dapat diselesaikan dengan satu hal, dengan suami saya didemobilisasi. Karena dia adalah anak yang sama sekali berbeda ketika ayahnya pulang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com