Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari ke-696 Serangan Rusia ke Ukraina: Depot Minyak Rusia Barat Digempur | Ranjau Darat Kelilingi PLTN Zaporizhzhia

Kompas.com - 21/01/2024, 08:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KYIV, KOMPAS.com - Perang hampir memasuki hari ke-700. Drama politiknya sebenarnya bisa disepelekan. Tapi masyarakat sipil yang jadi korban membuat kami terus melaporkan konflik ini, dengan satu semangat: akhiri perang.

Dilansir Al Jazeera, berikut rangkuman hari ke-696 serangan Rusia ke Ukraina Sabtu (20/1/2024).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Rangkuman Serangan Rusia ke Ukraina | AS-Inggris Serang Houthi Yaman Lagi

Depot Minyak Jadi Sasaran

Ukraina telah menyerang sebuah depot minyak di Rusia barat, di mana empat penampungan minyak dengan total kapasitas 6.000 meter kubik (212.000 kaki kubik) terbakar, kata sumber dinas keamanan Ukraina kepada kantor berita AFP.

Serangan ini menargetkan fasilitas di Klintsy, sekitar 70 km (45 mil) dari perbatasan Ukraina.

Pabrik Mesiu Dihantam Drone

Seorang pejabat di badan intelijen Ukraina mengklaim bahwa pesawat tak berawak Ukraina menyerang pabrik mesiu di Tambov, Rusia, demikian dilaporkan media lokal.

Wanita Tewas Sia-sia

Penembakan Rusia di wilayah Kharkiv timur laut Ukraina telah menewaskan seorang wanita berusia 57 tahun dan seorang pria tewas akibat ranjau darat, demikian konfirmasi dari kantor presiden Ukraina.

Perayaan Gereja Batal

Kota Belgorod di Rusia dekat perbatasan Ukraina membatalkan perayaan tradisional Epiphany Ortodoks karena ancaman serangan pesawat tak berawak Ukraina.

Baca juga: 33 Drone dan 2 Rudal Rusia Serang Ukraina, 1 Lansia Tewas

Ranjau Darat Seputaran PLTN

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa ranjau darat sekali lagi mengelilingi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina, yang berada di bawah kekuasaan Rusia.

Baca juga: INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Menhan AS Lloyd Austin Tewas di Kyiv, Ukraina

Ranjau-ranjau di fasilitas nuklir terbesar di Eropa ini telah disingkirkan pada bulan November oleh pengawas nuklir PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com