Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Islandia Diizinkan Kembali ke Kota meski Belum Sepenuhnya Aman

Kompas.com - 22/12/2023, 08:51 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

REYKJAVIK, KOMPAS.com - Warga Kota Grindavik Islandia mulai kembali ke tempat tinggalnya masing-masing pada Kamis (21/12/2023), setelah letusan gunung berapi di dekatnya mulai mereda.

Sebelumnya, warga telah mengungsi ke tempat lebih aman beberapa hari sebelum terjadinya letusan gunung.

Adapun letusan terjadi pada Senin (18/12/2023) malam dan menyebabkan retakan di tanah sepanjang empat kilometer.

Baca juga: Gunung Berapi di Islandia Meletus, Ribuan Orang Telah Dievakuasi

Air lava juga terlihat keluar ketika letusan gunung terjadi. Namun pada Kamis dini hari sudah tidak ada lagi aktivitas vulkanik.

"Tidak ada aktivitas vulkanik yang teramati dan sepertinya tidak ada aktivitas di kawah," terang kantor Meteorologi Islandia (IMO) sebagaimana diberitakan AFP pada Jumat (22/12/2023).

Meski demikian, pihak Meteorologi Islandia belum menyatakan bahwa letusan telah selesai. Sebab masih ada kemungkinan lava mengalir di bawah lapisan tanah.

Hanya saja, IMO mengatakan kemungkinan terjadinya letusan baru tanpa peringatan di dekat Grindavik telah menurun.

Oleh karena itu, pihak berwenang mengizinkan 4.000 penduduk kota tersebut bisa kembali ke tempat tinggalnya antara pukul 07.00 hingga 16.00.

Beberapa warga yang kembali langsung bekerja, termasuk staf di perusahaan perikanan Thorfish yang bergegas menyelamatkan hasil tangkapan yang ditangkap sebelum letusan.

Baca juga: Islandia Evakuasi 3.000 Orang Jelang Letusan Gunung Berapi di Reykjanes

"Sekarang mereka mencoba mengemas dan menyiapkannya agar tidak rusak, dan kemudian membersihkan seluruh tempat untuk Natal," kata Jon Emil, manajer pembelian Thorfish, mengatakan kepada AFP di luar pabrik pengepakan.

Namun, pihak berwenang menyatakan bahwa tidak aman untuk tinggal di kota semalaman. Warga juga diberi tahu bahwa mereka tidak akan bisa kembali tinggal di rumah saat Natal.

Bergsteinn Olafsson, seorang pekerja kota berusia 59 tahun dari Grindavik, mengatakan kepada AFP bahwa Natal tahun ini akan berbeda.

Sementara Sigurdur Oli Porleifsson, ayah empat anak yang bekerja di industri perikanan, mengatakan bahwa rumahnya dan orang-orang di sekitarnya siap untuk dibongkar karena retak akibat gempa yang terjadi pada awal November.

"Semua rumah ini miring dan retak. Semuanya akan dibongkar, tidak bisa diperbaiki," tuturnya.

Letusan gunung berapi biasa terjadi di Islandia yang merupakan rumah bagi 33 sistem gunung berapi aktif.

Namun hingga 2021, semenanjung Reykjanes belum mengalami letusan selama delapan abad.

Sejak itu, letusan terjadi pada 2021, 2022 dan awal 2023 ini. Semuanya terjadi di daerah terpencil dan tidak berpenghuni.

Baca juga: 10 Gunung Api Tertua di Dunia, Ada 1 dari Indonesia

Ahli vulkanologi mengatakan hal ini bisa menjadi awal era baru aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com