Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Trump jika Terpilih: Utamakan Loyalis, Ubah Sikap AS pada China dan Ukraina

Kompas.com - 19/12/2023, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Donald Trump pada masa jabatan kedua kemungkinan akan menempatkan para loyalisnya di posisi-posisi penting di Pentagon, Kementerian Luar Negeri, dan CIA yang setia kepadanya.

Hal ini bisa memberikan lebih banyak kebebasan dibandingkan masa kepresidenannya yang pertama untuk memberlakukan kebijakan-kebijakan dan keinginan-keinginan yang bersifat isolasionis.

Keinginan Trump ini diungkap hampir 20 orang ajudan dan mantan ajudan serta diplomatnya.

Baca juga: Biden: Kalau Trump Tak Maju ke Pilpres AS 2024, Saya Mungkin Juga Tidak

Dilansir dari Reuters, hal ini akan memungkinkan Trump untuk membuat perubahan besar pada sikap AS dalam berbagai isu, mulai dari perang Ukraina hingga perdagangan dengan China, serta pada lembaga-lembaga federal yang mengimplementasikan dan terkadang membatasi kebijakan luar negeri.

Selama masa jabatan 2017-2021, Trump berjuang untuk memaksakan visinya yang terkadang impulsif dan tidak menentu pada lembaga keamanan nasional AS.

Dia sering menyuarakan rasa frustrasi pada para pejabat tinggi yang berjalan lambat, mengesampingkan, atau membujuknya untuk tidak menyetujui beberapa rencananya.

Mantan Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan dalam memoarnya bahwa dia dua kali mengajukan keberatan atas saran Trump untuk melakukan serangan rudal ke kartel narkoba di Meksiko, mitra dagang terbesar AS.

"Presiden Trump menyadari bahwa personil adalah kebijakan," kata Robert O'Brien, penasihat keamanan nasional keempat dan terakhir Trump.

"Pada awal pemerintahannya, ada banyak orang yang tertarik untuk menerapkan kebijakan mereka sendiri, bukan kebijakan presiden," tambahnya.

Memiliki lebih banyak loyalis akan memungkinkan Trump untuk memajukan prioritas kebijakan luar negerinya dengan lebih cepat dan lebih efisien daripada yang bisa dilakukannya ketika ia masih menjabat, kata para ajudan saat ini dan mantan ajudan.

Baca juga: Jaksa Agung Nevada Selidiki Pemilih Palsu Trump pada Pilpres AS 2020

Di antara proposal-proposal yang ia sampaikan dalam kampanye tahun ini, Trump mengatakan bahwa ia akan mengerahkan Pasukan Khusus AS untuk melawan kartel-kartel Meksiko, sesuatu yang sepertinya tidak akan mendapat restu dari pemerintah Meksiko.

Baca juga: Donald Trump Sampaikan Kesaksian di Sidang Penipuan Perdata di New York

Jika ia kembali berkuasa lagi, Trump tidak akan membuang-buang waktu untuk memotong bantuan pertahanan ke Eropa dan lebih jauh lagi mengurangi hubungan ekonomi dengan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com