Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Dukung Jim Jordan Jadi Ketua DPR AS, Ungkap Alasannya

Kompas.com - 06/10/2023, 13:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Donald Trump mendukung anggota Kongres Jim Jordan untuk menjadi Ketua DPR AS, menggantikan Kevin McCarthy yang digulingkan.

Seperti diketahu, politikus Partai Republik Kevin McCarthy digulingkan sebagai ketua DPR melalui pemungutan suara dengan hasil 216-210 awal pekan ini. Pemungutan suara itu dipicu oleh tentangan dari anggota partainya sendiri.

"Dia (Jim Jordan) KUAT dalam hal Kriminalitas, Perbatasan, Militer/Veteran, & Amandemen ke-2. Jim, istrinya, Polly, & keluarganya luar biasa - Dia akan menjadi Ketua DPR yang HEBAT, dan mendapat dukungan penuh dari saya!" Kata Trump dalam sebuah postingan di aplikasi Truth Social miliknya.

Baca juga: Kevin McCarthy Digulingkan dari Kursi Ketua DPR AS dalam Pemungutan Suara Bersejarah

 

Postingan ini menyusul berita sebelumnya bahwa Trump, calon terdepan untuk nominasi Partai Republik tahun 2024 untuk menantang Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat, mungkin akan setuju untuk menggantikan McCarthy untuk sementara waktu.

Fox News juga melaporkan bahwa Trump hampir mendukung Jordan.

Sebagaimana dilaporkan Reuters, dua anggota parlemen dari Partai Republik berkampanye untuk mendapatkan jabatan Ketua DPR AS. Keduanya, yakni Steve Scalise, yang berada di urutan kedua setelah McCarthy dalam tangga kepemimpinan, dan Jim Jordan, seorang konservatif yang vokal dari Ohio yang telah memimpin penyelidikan terhadap pemerintahan Biden.

Partai Republik, yang menguasai Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan selisih tipis 221-212, akan mengadakan forum tertutup untuk para kandidat yang ingin menjadi ketua pada Selasa (10/10/2023).

Trump dilaporkan akan hadir dalam pertemuan itu. Pemungutan suara diperkirakan akan dilakukan keesokan harinya.

Baca juga: Harapan Biden Setelah Ketua DPR AS Kevin McCarthy Digulingkan

Pertemuan pada Selasa akan menjadi kunjungan pertama Trump ke Capitol Hill sejak para pendukungnya menyerang Capitol pada 6 Januari 2021, untuk mencoba mencegah anggota parlemen mengesahkan kekalahannya di Gedung Putih tahun 2020 dari Joe Biden dari Partai Demokrat.

Hubungan Trump dengan Partai Republik sendiri telah diuji beberapa kali tahun ini.

Partai Republik awalnya tidak menanggapi seruan Trump untuk memilih McCarthy sebagai ketua DPR, menunggu tiga hari sebelum melakukannya dan membuat McCarthy harus menjalani 15 kali pemungutan suara yang melelahkan.

Trump telah didakwa atas 91 tuduhan kejahatan dalam empat kasus kriminal terpisah, termasuk dua kasus yang menuduhnya secara ilegal mencoba menggulingkan kekalahannya dalam pemilihan presiden tahun 2020.

Sementara itu, sumber-sumber kepemimpinan kongres dari Partai Republik tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar atau menolak berkomentar mengenai kemungkinan Trump menjadi ketua.

Baca juga: Kronologi Ketua DPR AS Kevin McCarthy Dipecat, Pertama dalam Sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com