Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kevin McCarthy Digulingkan dari Kursi Ketua DPR AS dalam Pemungutan Suara Bersejarah

Kompas.com - 04/10/2023, 05:56 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia/Katherine Gypson

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, para anggota DPR pada Selasa (3/10/2023) memilih untuk menggulingkan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.

McCarthy, seorang politisi Partai Republik, dicopot dari jabatannya sebagai ketua DPR AS melalui pemungutan suara dengan hasil 216-210.

Pemungutan suara itu dipicu oleh tentangan dari anggota partainya sendiri.

Baca juga: Biden dan Ketua DPR AS Akhirnya Capai Kesepakatan soal Plafon Utang

Anggota DPR AS dari Partai Republik Matt Gaetz pada mulanya mengajukan mosi pengosongan jabatan pada Senin (2/10/2023) untuk menggulingkan McCarthy.

Penyebabnya, dia merasa frustrasi akan kepemimpinan McCarthy setelah sang ketua DPR gagal menggolkan RUU anggaran yang sesuai dengan prioritas kubu konservatif pekan lalu.

Mayoritas tipis Partai Republik di DPR membuat Gaetz hanya memerlukan segelintir anggota Partai Republik yang sepemikiran dengannya untuk bersama-sama Partai Demokrat mencopot McCarthy. Mayoritas anggota dari Partai Republik memilih mempertahankan McCarthy di kursi ketua.

“Berpikirlah baik-baik sebelum Anda menjerumuskan kita ke dalam kekacauan, karena ke sanalah kita menuju jika kita mengosongkan jabatan ketua DPR,” kata Tom Cole, anggota DPR dari Partai Republik, di DPR pada Selasa.

Gaetz menanggapinya dengan mengatakan, “Saya tidak menganggap menggulingkan Kevin McCarthy sebagai kekacauan. Saya rasa utang sebesar 33 triliun dollar AS yang jadi kekacauan. Saya rasa menghadapi defisit tahunan sebesar 2,2 triliun dollar AS adalah kekacauan. Menurut saya tidak menggolkan RUU anggaran per subyeklah yang jadi kekacauan”.

Beberapa politisi Partai Republik juga mengungkapkan rasa frustrasi mereka terkait kesepakatan yang dibuat McCarthy dengan Presiden Joe Biden awal tahun ini untuk membatasi tingkat belanja negara dengan imbalan menaikkan plafon utang.

Baca juga: Kevin McCarthy Jadi Ketua DPR AS, Biden: Saya Siap Bekerja Sama Demi Rakyat

Sebelumnya, tidak pernah ada ketua DPR AS yang dicopot dari jabatannya.

“Jika saya menghitung berapa kali seseorang ingin menjatuhkan saya, saya pasti sudah keok sejak lama,” kata McCarthy kepada wartawan pada Selasa pagi, sebelum pemungutan suara digelar.

Sementara menyangkut negosiasi untuk mencegah terjadinya penghentian operasi pemerintahan federal (government shutdown), dengan mayoritas tipis yang dimiliki Partai Republik, Partai Demokrat memiliki cukup suara untuk memengaruhi hasil pemungutan suara untuk mencopot McCarthy.

Dalam surat yang dikirim kepada para anggota dari Partai Demokrat Selasa pagi, Pemimpin Partai Demokrat di DPR AS Hakeem Jeffries mendesak kaukusnya untuk mencopot McCarthy dari kursi ketua DPR.

“Partai Demokrat di DPR tetap bersedia berkompromi untuk mencapai jalan yang cerah ke depan. Sayangnya, rekan-rekan kita dari kubu ekstrem Partai Republik tidak menunjukkan niat yang sama. Sekarang merupakan tanggung jawab anggota Partai Republik untuk mengakhiri Perang Saudara Partai Republik di DPR,” kata Jeffries dalam surat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Terperosok ke Lubang yang Sengaja Dibuat di Pantai, Pria Ini Terkubur dan Susah Ditolong

Terperosok ke Lubang yang Sengaja Dibuat di Pantai, Pria Ini Terkubur dan Susah Ditolong

Global
Singapura Setop Impor Unggas dari Sejumlah Negara karena Flu Burung

Singapura Setop Impor Unggas dari Sejumlah Negara karena Flu Burung

Global
10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Internasional
300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Global
Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Global
Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Global
Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Global
Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Global
Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Internasional
Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Global
Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Global
AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Global
Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Global
Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Global
AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com