Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penembakan Siam Paragon Bangkok Berusia 14 Tahun

Kompas.com - 03/10/2023, 20:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Tersangka penembakan Siam Paragon di Bangkok ditangkap polisi Thailand pada Selasa (3/10/2023), yaitu remaja laki-laki berusia 14 tahun.

Penembakan di Bangkok ini menewaskan satu orang dan enam korban luka-luka. Petugas medis Thailand merevisi jumlah korban tewas yang sebelumnya disebutkan tiga orang.

Penembakan di Mal Siam Paragon, destinasi belanja kelas atas di jantung ibu kota Thailand, terjadi sekitar pukul 16.30 waktu setempat, kata para saksi mata kepada wartawan AFP.

Baca juga: Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Biro Investigasi Metropolitan Kepolisian Kerajaan Thailand mengatakan di laman Facebook resminya, polisi menangkap seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun atas penembakan tersebut.

Video memperlihatkan bocah lelaki itu berambut panjang, mengenakan kaus hitam, berkacamata, dan topi bermotif bendera AS saat diamankan polisi.

Direktur Pusat Darurat Erawan, Yuthana Srettanan, menyampaikan kepada wartawan bahwa seorang wanita tewas, mengoreksi laporan awalnya mengenai tiga korban meninggal dunia.

“Mendiang berkewarganegaraan China, berdasarkan pemeriksaan awal,” ujar Yuthana.

Sebanyak enam orang terluka, lima dalam kondisi kritis. Semua kecuali satu dari para korban adalah perempuan.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin kini memantau situasi dengan cermat.

“Yang paling saya pedulikan saat ini adalah keselamatan seluruh warga negara,” tulisnya di X, media sosial yang sebelumnya bernama Twitter.

“Saya meminta seluruh pekerja memantau situasi, dan semoga semua orang aman.”

Baca juga:

Saksi mata menggambarkan suasana kacau ketika penembakan terjadi di Siam Paragon yang sangat populer di kalangan turis dan warga Thailand.

“Sekitar pukul 16.30, saya mendengar suara tembakan keras, terus menerus, sekitar sepuluh kali,” kata Thanpawasit Singthongkham (31) yang bekerja di restoran Jepang di mal itu, kepada AFP.

"Kemudian department store mengumumkan ada penembakan. Tanda darurat dinyalakan dan semua orang lari keluar."

Saksi mata lainnya bernama Nattanon Dungsunenarn mengatakan, "Saya dengar suara tembakan berkali-kali--sekitar tiga kali--dan melihat orang-orang berlarian menuju pintu keluar." Ia saat itu sedang berbelanja di cabang apotek Boots.

"Saat itu sangat kacau dan sepertinya banyak orang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Penembakan di Siam Paragon, Bangkok, ini terjadi beberapa hari menjelang peringatan satu tahun insiden mantan polisi bersenjata pisau dan pistol menyerang tempat penitipan anak, menewaskan 24 anak-anak dan 12 orang dewasa.

Baca juga: Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com