Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2023, 19:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Turkiye pada Selasa (3/10/2023) menangkap 67 tersangka milisi Kurdi dan pendukung mereka setelah serangan bom di ibu kota Ankara melukai dua polisi.

Penggerebekan di tenggara Turki yang mayoritas penduduknya Kurdi terjadi dua hari setelah cabang Partai Pekerja Kurdistan (PKK)--terdaftar sebagai kelompok teror oleh Turkiye dan para sekutu Baratnya--mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Minggu (1/10/2023).

Polisi menembak mati salah satu pelaku, sedangkan satu orang lainnya tewas dalam bom bunuh diri di luar Kementerian Dalam Negeri Turkiye.

Baca juga: Ledakan Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Turkiye, 2 Polisi Luka-luka

Bom meledak beberapa jam sebelum Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menghadiri sidang pembukaan parlemen.

Dikutip dari kantor berita AFP, Menteri Dalam Negeri Turkiye Ali Yerlikaya mengatakan bahwa dinas keamanan menahan 67 anggota organisasi teroris di 16 provinsi.

Turkiye pada Minggu (1/10/2023) juga melancarkan serangan udara terhadap lokasi yang diduga pangkalan belakang PKK di pegunungan Irak utara.

PKK melancarkan pemberontakan sejak 1984 yang menewaskan puluhan ribu nyawa di Turkiye.

Gelombang operasi militer Turki memukul mundur kelompok tersebut ke negara tetangga, Irak.

Baca juga:

Bom bunuh diri PKK bertepatan dengan pembukaan sidang parlemen Turkiye ketika anggota parlemen akan diminta meratifikasi Swedia bergabung ke aliansi pertahanan NATO.

Ratifikasi dari Turkiye tertunda karena kemarahan atas penolakan polisi Swedia melarang demonstrasi yang dilakukan PKK dan pendukung mereka di Stockholm.

Beberapa analis menduga PKK mungkin hendak menghalangi ratifikasi Turkiye, karena dapat berujung perbaikan hubungan tegang Ankara dengan Washington.

Turkiye juga berusaha membuat AS menghentikan dukungannya terhadap milisi Kurdi dari kelompok YPG di Suriah.

Perubahan kebijakan ini kemungkinan diharapkan Turkiye sebagai imbalan atas ratifikasinya.

AS mengandalkan YPG untuk melawan ISIS di Suriah, tetapi Turkiye memandang YPG sebagai organisasi kembaran PKK.

Baca juga: Sempat Tentang Finlandia dan Swedia Masuk NATO, Kenapa Turkiye Berubah Pikiran?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Global
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Global
Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Jumlah Warga Palestina yang Dibebaskan dan Ditahan Israel Saat Gencatan Senjata Hampir Sama Banyaknya

Jumlah Warga Palestina yang Dibebaskan dan Ditahan Israel Saat Gencatan Senjata Hampir Sama Banyaknya

Global
Raja Malaysia Minum Cendol bareng Pangeran Monako di Warung Pinggir Jalan

Raja Malaysia Minum Cendol bareng Pangeran Monako di Warung Pinggir Jalan

Global
Polisi Australia Tewaskan Lansia 95 Tahun dengan Pistol Kejut Listrik

Polisi Australia Tewaskan Lansia 95 Tahun dengan Pistol Kejut Listrik

Global
Rangkuman Hari Ke-643 Serangan Rusia ke Ukraina: Istri Kepala Intelijen Ukraina Diracun | Rusia Tembaki Seredyna-Buda

Rangkuman Hari Ke-643 Serangan Rusia ke Ukraina: Istri Kepala Intelijen Ukraina Diracun | Rusia Tembaki Seredyna-Buda

Global
Serangan ke Pasukan AS di Irak dan Suriah Berhenti sejak Gencatan Senjata Israel-Hamas

Serangan ke Pasukan AS di Irak dan Suriah Berhenti sejak Gencatan Senjata Israel-Hamas

Global
Pemuda di Tepi Barat Lempar Batu ke Kendaraan, Israel Balas dengan Tembakan, Remaja Tewas

Pemuda di Tepi Barat Lempar Batu ke Kendaraan, Israel Balas dengan Tembakan, Remaja Tewas

Global
G7 Desak Houthi Hentikan Ancaman terhadap Kapal

G7 Desak Houthi Hentikan Ancaman terhadap Kapal

Global
Pejabat Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Gaza

Pejabat Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Gaza

Global
Finlandia Akan Tutup Semua Perbatasan dengan Rusia 2 Pekan

Finlandia Akan Tutup Semua Perbatasan dengan Rusia 2 Pekan

Global
41 Pekerja yang Terjebak 17 Hari di Terowongan India Akhirnya Berhasil Diselamatkan

41 Pekerja yang Terjebak 17 Hari di Terowongan India Akhirnya Berhasil Diselamatkan

Global
Hamas Bebaskan 12 Sandera Lagi, Israel Lepas 30 Tahanan

Hamas Bebaskan 12 Sandera Lagi, Israel Lepas 30 Tahanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com