Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Austria Akhiri Penangguhan Bantuan untuk Palestina

Kompas.com - 09/12/2023, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

VIENNA, KOMPAS.com - Austria resmi mengakhiri penangguhan bantuan kepada Palestina, yang diumumkan dua hari setelah serangan mematikan militan Hamas pada 7 Oktober di Israel.

Sebuah tinjauan tidak menemukan indikasi bahwa dana tersebut digunakan untuk mendanai atau mempromosikan terorisme.

Setelah pengumuman Austria pada tanggal 9 Oktober bahwa mereka membekukan bantuan sambil menunggu hasil peninjauan, negara tetangganya, Jerman, mereka mengaku sedang meninjau kembali bantuan untuk Palestina.

Baca juga: Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Uni Eropa memerintahkan peninjauan sendiri dan mengatakan bulan lalu bahwa tidak ada bukti adanya dana yang mengalir ke Hamas dan bantuan akan terus berlanjut.

"Tidak ada indikasi bahwa proyek-proyek pembangunan Austria yang didanai oleh ADA (Badan Pembangunan Austria) disalahgunakan untuk mendanai atau mempromosikan terorisme atau menyebarkan konten anti-Semit," kata Kementerian Luar Negeri Austria, dilansir dari Yahoo News.

Sembilan proyek yang didanai oleh Austria telah ditinjau dengan nilai total 17,5 juta euro

Tidak disebutkan berapa proporsi proyek-proyek tersebut di Tepi Barat, yang dikuasai oleh Otoritas Palestina yang didukung Barat dan dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, yang gerakan Fatah-nya merupakan saingan Hamas.

Israel telah mengebom dan mengirim pasukan ke Gaza yang terkepung sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober.

Israel mengatakan bahwa mereka ingin memusnahkan Hamas.

Sedikitnya 16.015 warga Palestina telah terbunuh, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, sementara 1.200 orang terbunuh dalam serangan Hamas ke Israel, menurut perhitungan Israel.

Baca juga: 2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

Lembaga-lembaga bantuan memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan di Gaza memburuk dengan cepat, dengan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal dan terperangkap di daerah kantong pantai yang kecil dan diperebutkan, dengan sedikit makanan, air, perawatan medis, bahan bakar, atau tempat berlindung yang aman.

Partai Rakyat konservatif (OVP) yang memimpin koalisi yang berkuasa di Austria baru-baru ini memposisikan negara netral tersebut sebagai salah satu anggota Uni Eropa yang paling pro-Israel.

Pergeseran ini dimulai ketika OVP sebelumnya berkoalisi dengan Partai Kebebasan sayap kanan, yang didirikan pada tahun 1956 dan mengangkat seorang mantan perwira SS sebagai pemimpin pertamanya.

Baca juga: AS Akan Tolak Visa Warga Israel Pelaku Kekerasan terhadap Warga Palestina di Tepi Barat

FPO telah meninggalkan masa lalu anti-Semitnya, namun kelompok Yahudi utama Austria mengatakan bahwa FPO belum melakukan cukup banyak hal dan menolak untuk berinteraksi dengannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com