Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Kompas.com - 08/12/2023, 08:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN

TEPI BARAT, KOMPAS.com - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah meluncurkan sebuah penyelidikan setelah beredar sebuah video yang menunjukkan seorang tentara Israel menembak pria Palestina dengan kondisi keterbelakangan mental di Kota Hebron, Tepi Barat, yang diduduki Israel.

Sebagaimana diberitakan CNN pada Rabu (6/12/2023), pria difabel tersebut bernama tarek Abu Abed, yang dikenal oleh teman dan keluarganya sebagai "Ghazzawi."

Saudara laki-laki Tarek, Diaa Abu Abed, bercerita melalui sambungan telepon kepada CNN pada Selasa (5/12/2023), bahwa Ghazzawi sedang dalam perjalanan pulang ke rumah pada Selasa ketika ia dihentikan oleh tiga tentara dan diminta untuk menunjukkan identitasnya.

Baca juga: AS Akan Tolak Visa Warga Israel Pelaku Kekerasan terhadap Warga Palestina di Tepi Barat

"Siapa pun yang bertemu Tarek akan langsung tahu bahwa dia berkebutuhan khusus. Otaknya bekerja seperti otak anak kecil." kata Diaa Abu Abed.

Ketika Tarek Abu Abed mengatakan kepada orang-orang itu bahwa dia tidak memiliki tanda pengenal, Diaa menyampaikan, sebuah pertengkaran terjadi dan berujung pada penembakan terhadap Tarek.

IDF mengonfirmasi kepada CNN bahwa tentara Israel telah terlibat dalam insiden yang ditunjukkan dalam video tersebut dan mengatakan bahwa polisi militernya sedang menyelidiki insiden tersebut.

"Berdasarkan informasi awal yang ada, tampaknya selama pemeriksaan yang dilakukan hari ini di dekat kota Hebron, seorang warga Palestina tertembak di bagian kaki dan telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis," kata IDF dalam sebuah pernyataan.

Video yang direkam di sebuah jalan di lokasi kejadian, tampaknya menunjukkan saat-saat setelah Tarek mengatakan bahwa ia tidak memiliki identitas.

Video itu menunjukkan tiga pria berpakaian militer berdiri di dekat seorang pria yang berlutut, dan di samping seorang pria berkemeja merah, yang diidentifikasi oleh Diaa sebagai teman Tarek.

Baca juga: Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

"Pria dalam video yang mengenakan baju merah datang untuk membelanya dan mengatakan kepada tentara Israel bahwa saudara saya memiliki kebutuhan khusus," kata Diaa Abu Abed.

"Dia dikenal di kalangan masyarakat sebagai penyandang disabilitas mental. Para tentara menolak untuk mendengarkan," ucapnya.

Orang-orang itu mengarahkan senapan mereka ke Tarek Abu Abed, dan teriakan-teriakan terdengar.Abu Abed tampak berusaha untuk berdiri saat beberapa penduduk setempat melihat.

Dia kemudian berdiri dan mendekati salah satu pria yang kemudian tampak gelisah. Pria kedua kemudian mendekati Abu Abed dari belakang.

Sebuah suara tembakan lalu terdengar, dan Abu Abed jatuh ke tanah. Dia menggeliat kesakitan, sementara dua pria itu terus menodongkan senjata ke arahnya.

Diaa Abu Abed mengatakan bahwa seorang yang melihat peristiwa tersebut kemudian menghubunginya. Tak lama kemudian, ia pun tiba di tempat kejadian.

Baca juga: Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan,  telah mengangkut seorang pria berusia 34 tahun dengan luka tembak di kakinya dari Qalqas ke rumah sakit.

"Tarek Abu Abed mengalami pendarahan hebat dan telah menjalani operasi pada kakinya," kata saudaranya.

Perang Israel-Hamas seperti diketahui semakin meluas ke Tepi Barat dengan serangan pemukim dan bentrokan yang menyebabkan ratusan warga Palestina tewas.

Sedikitnya 256 warga Palestina telah terbunuh oleh tentara Israel atau pemukim Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com