Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, Taiwan Laporkan Aktivitas Militer China Dekat Selat Taiwan

Kompas.com - 09/12/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan melaporkan aktivitas militer China di malam hari yang jarang terjadi di sekitar pulau itu pada Kamis (7/12/2023).

Aktivitas termasuk pesawat yang melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif.

Beijing dilaporkan melanjutkan misi semacam itu menjelang pemilihan umum Taiwan pada Januari.

Baca juga: Balon China Lintasi Garis Median yang Membagi Selat Taiwan

Dilansir dari CNA, Taiwan yang diperintah secara demokratis, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, telah mengeluhkan patroli dan latihan militer China secara rutin selama empat tahun terakhir di dekat pulau tersebut.

Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen pada tanggal 13 Januari dan kampanye telah dimulai.

Hubungan dengan China adalah titik utama pertikaian.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mulai sekitar pukul 19.30 (1130 GMT) pada Kamis malam, pihaknya telah mendeteksi pesawat tempur Su-30, J-10 dan J-11.

Ada pula pesawat pengebom H-6 berkemampuan nuklir dan pesawat peringatan dini yang beroperasi di lepas pantai utara dan tengah Taiwan serta di sebelah barat daya pulau tersebut.

Tiga belas dari pesawat-pesawat itu melintasi garis tengah Selat Taiwan, atau daerah-daerah yang berdekatan, bekerja sama dengan kapal-kapal perang China untuk melakukan patroli kesiapan tempur bersama.

Garis tengah selat itu pernah berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak, tetapi pesawat-pesawat China sekarang secara teratur terbang di atasnya.

Baca juga: 600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

Taiwan mengirimkan pasukannya sendiri untuk memantau, kata kementerian itu.

Selama sebulan terakhir, Taiwan telah melaporkan setidaknya empat serangan mendadak berskala besar serupa oleh angkatan udara China, yang belum dikomentari oleh Beijing, meskipun itu terjadi pada siang hari.

Baca juga: Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

China mengatakan bahwa kegiatannya di dekat Taiwan bertujuan untuk mencegah kolusi antara separatis Taiwan dan Amerika Serikat, dan melindungi integritas teritorial China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com