KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-652 pada Kamis (7/12/2023).
Ini termasuk, Majelis Tinggi Paelemen Rusia menetapkan 17 Maret 2024 sebagai tanggal pemilihan presiden berikutnya.
Sementara itu, Kyiv mengumumkan mereka telah menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat untuk membantu memindahkan produksi senjata ke Ukraina.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-651 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tur Timur Tengah | Operasi SBU
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-652 yang dapat Anda simak:
Majelis Tinggi Parlemen Rusia pada Kamis menetapkan 17 Maret 2024 sebagai tanggal pemilihan presiden berikutnya.
Dalam pertemuan yang disiarkan langsung di televisi, para senator dengan suara bulat menyetujui tanggal tersebut.
Meski belum secara resmi mengumumkan apakah akan mencalonkan diri dalam Pilpres Rusia 2024, Vladimir Putin diperkirakan akan melakukannya.
Pemilu tersebut akan berlangsung dua tahun setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina pada Februari 2022 dan kemudian mencaplok wilayah Ukraina di Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
"Pemilu ini akan menjadi semacam puncak reunifikasi bagi daerah-daerah," kata Ketua Majelis Tinggir Parlemen Rusia, Valentina Matvienko, sebagaimana dikutip dari AFP.
Ukraina pada Kamis mengatakan Rusia telah meluncurkan segerombolan drone penyerang rancangan Iran semalam yang merusak infrastruktur pelabuhan di wilayah selatan Odessa dan menyebabkan satu warga sipil tewas.
Para pejabat di Kyiv menyebut pasukan Rusia telah menimbun drone dan rudal untuk menyerang jaringan energi Ukraina yang sedang kesulitan selama musim dingin dan infrastruktur utama.
“Sebanyak 18 UAV serangan Shahed-136/131 diluncurkan,” kata Angkatan Udara Ukraina, seraya menambahkan bahwa mereka telah menghancurkan 15 drone tersebut.
Kremlin pada Kamis menyampaikan harapan anggota parlemen AS akan terus memblokir permintaan bantuan darurat Gedung Putih untuk Ukraina di tengah perselisihan internal di Washington mengenai reformasi imigrasi.
Para senator Partai Republik sebelumnya memblokir bantuan darurat senilai 106 miliar dollar AS terutama untuk Ukraina dan Israel, ketika kelompok konservatif menolak keras pengecualian reformasi imigrasi yang mereka tuntut sebagai bagian dari paket bantuan tersebut.
“Diharapkan masih ada cukup banyak orang yang berpikiran waras di antara anggota Kongres Amerika,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.