Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont AS

Kompas.com - 27/11/2023, 15:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: VOA Indonesia

BURLINGTON, KOMPAS.com - Tiga mahasiswa Palestina yang berkuliah di perguruan tinggi AS ditembak pada Sabtu (25/11/2023) malam di Kota Burlington, Vermont, dan hingga Minggu (26/11/2023) masih dirawat di rumah sakit, demikian menurut sekolah almamater mereka di Tepi Barat.

Dalam unggahan Facebooknya pada Minggu, Ramallah Friends School mengatakan, ketiga alumninya itu ditembak di dekat Kampus Universitas Vermont.

Ketiganya adalah Hisham Awartani, yang berkuliah di Universitas Brown di Rhode Island, Kinnan Abdel Hamid dari Haverford College di Pennsylvania, dan Tahseen Ahmed, yang kuliah di Trinity College di Connecticut.

Baca juga: 39 Tahanan Palestina Dibebaskan Israel, Tiba di Yerusalem

Dari kiri: Hisham Awartani, Tahseen Ali, dan Kenan Abdulhamid, ketiga mahasiswa yang ditembak saat dalam perjalanan menuju acara makan malam keluarga.AFP via VOA INDONESIA Dari kiri: Hisham Awartani, Tahseen Ali, dan Kenan Abdulhamid, ketiga mahasiswa yang ditembak saat dalam perjalanan menuju acara makan malam keluarga.
Almamater mereka mengatakan bahwa ketiganya selamat, namun mengalami luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

“Kami menyampaikan rasa duka dan doa kami kepada mereka dan keluarga agar mereka bisa pulih sepenuhnya, terutama mengingat parahnya luka yang mereka alami--karena Hisham tertembak di punggung, Tahseen di dada, dan Kinnan terluka ringan,” bunyi unggahan Facebook sekolah itu.

Kepolisian belum identifikasi atau tangkap tersangka

Kepolisian Burlington dalam pernyataan Sabtu malam mengatakan, petugas kepolisian itu menanggapi suara tembakan sekitar pukul 18.30 Sabtu malam dan menemukan dua orang terluka di satu lokasi yang sama di dekat kampus, sementara korban ketiga ditemukan tidak jauh dari situ.

Tanpa mengidentifikasi para korban, polisi menyatakan bahwa kedua korban pertama langsung ditangani di lokasi kejadian sebelum dibawa ke University of Vermont Medical Center oleh petugas pemadam kebakaran.

Polisi lantas melarikan korban ketiga ke rumah sakit yang sama.

Polisi belum mengidentifikasi maupun menangkap pelaku penembakan, menurut pernyataan tersebut.

Salah satu juru bicara kepolisian pun tidak segera dapat dihubungi pada Minggu (26/11/2023).

Baca juga: Duduk Perkara Perang Israel-Palestina di Gaza: Titik Mula

Kemenlu Palestina minta AS selidiki insiden penembakan

Menurut Kementerian Luar Negeri Palestina, ketiga mahasiswa tersebut berbicara dalam bahasa Arab dan mengenakan keffiyeh tradisional Palestina.

Kementerian itu menuntut pihak berwenang AS untuk meminta pertanggungjawaban pelaku.

Dalam pernyataan pada Minggu, Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, LSM yang bermarkas di AS, menuntut aparat penegak hukum negara bagian maupun federal untuk menyelidiki penembakan tersebut sebagai sebuah kasus kejahatan atas dasar kebencian.

“Peningkatan sentimen anti-Arab dan anti-Palestina yang kami alami belum pernah terjadi sebelumnya dan ini adalah contoh lain dari kebencian yang berubah menjadi tindak kekerasan,” kata Direktur Eksekutif Nasional ADC Abed Ayoub.

Baca juga: Kenapa Israel dan Amerika Serikat Berhubungan Baik?

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Tiga Mahasiswa Palestina di AS Ditembak di Vermont.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com