GAZA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (26/11/2023) mengunjungi Jalur Gaza, menjadikannya PM Israel pertama yang melakukannya dalam dua dekade.
Netanyahu menyambangi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang ditempatkan di sana dan diperlihatkan terowongan bawah tanah Hamas.
"Kami melanjutkannya sampai akhir, sampai kemenangan,” kata Netanyahu, dikutip dari Jerusalem Post. Ia berjanji melanjutkan perang sampai mengusir Hamas dari Gaza.
Baca juga: Komandan Brigade Hamas dan 3 Pemimpin Senior Lainnya Tewas Diserang Israel
“Tak ada yang akan menghentikan kami. Kami yakin mempunyai kekuatan, kemauan, dan tekad untuk mencapai semua tujuan perang, dan kami akan melakukannya,” lanjut pria berusia 74 tahun itu.
Kunjungan Netanyahu ke Gaza terjadi di tengah empat hari gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas.
Kesepakatan yang dijalankan sebagai imbalan pembebasan 50 sandera ini akan berakhir pada Senin (27/11/2023) tengah malam jika tidak diperpanjang.
Namun, IDF tetap di Gaza agar tidak kehilangan medan pertempuran dan Netanyahu berjanji semua sandera akan dibebaskan.
Baca juga:
“Kami akan melakukan segala upaya untuk membebaskan orang-orang kami yang ditawan, dan pada akhirnya akan memulangkan mereka semua,” ujar Netanyahu sambil berdiri bersama tentara, dengan mengenakan helm dan jaket antipeluru.
“Kami memiliki tiga tujuan dalam perang ini, yaitu melenyapkan Hamas, memulangkan semua orang kami yang ditawan, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi negara Israel," pungkas PM Israel tersebut.
Baca juga: Gencatan Senjata, 39 Perempuan dan Anak-anak Palestina Dibebaskan dari Penjara Israel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.