Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Kunjungi Gaza, PM Israel Pertama yang Melakukannya dalam 2 Dekade

Kompas.com - 27/11/2023, 09:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

GAZA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (26/11/2023) mengunjungi Jalur Gaza, menjadikannya PM Israel pertama yang melakukannya dalam dua dekade.

Netanyahu menyambangi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang ditempatkan di sana dan diperlihatkan terowongan bawah tanah Hamas.

"Kami melanjutkannya sampai akhir, sampai kemenangan,” kata Netanyahu, dikutip dari Jerusalem Post. Ia berjanji melanjutkan perang sampai mengusir Hamas dari Gaza.

Baca juga: Komandan Brigade Hamas dan 3 Pemimpin Senior Lainnya Tewas Diserang Israel

“Tak ada yang akan menghentikan kami. Kami yakin mempunyai kekuatan, kemauan, dan tekad untuk mencapai semua tujuan perang, dan kami akan melakukannya,” lanjut pria berusia 74 tahun itu.

Kunjungan Netanyahu ke Gaza terjadi di tengah empat hari gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas.

Kesepakatan yang dijalankan sebagai imbalan pembebasan 50 sandera ini akan berakhir pada Senin (27/11/2023) tengah malam jika tidak diperpanjang.

Namun, IDF tetap di Gaza agar tidak kehilangan medan pertempuran dan Netanyahu berjanji semua sandera akan dibebaskan.

Baca juga:

“Kami akan melakukan segala upaya untuk membebaskan orang-orang kami yang ditawan, dan pada akhirnya akan memulangkan mereka semua,” ujar Netanyahu sambil berdiri bersama tentara, dengan mengenakan helm dan jaket antipeluru.

“Kami memiliki tiga tujuan dalam perang ini, yaitu melenyapkan Hamas, memulangkan semua orang kami yang ditawan, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi negara Israel," pungkas PM Israel tersebut.

Baca juga: Gencatan Senjata, 39 Perempuan dan Anak-anak Palestina Dibebaskan dari Penjara Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com