Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Pertimbangkan 5 Rencana Baru untuk Selamatkan 41 Pekerja di Terowongan

Kompas.com - 19/11/2023, 18:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

ILKYARA, KOMPAS.com - Pihak berwenang India sedang menjajaki lima rencana baru untuk menyelamatkan para pekerja yang terjebak di dalam terowongan bawah tanah di distrik Uttarkashi, negara bagian Uttarakhand.

Upaya penyelamatan sudah berlangsung sejak Minggu (12/11/2023) pagi saat terowongan ambruk, tapi masih gagal.  

Sebanyak 41 orang yang terjebak di terowongan jalan raya itu dilaporkan masih hidup dengan diberi makan melalui sebuah pipa.

Baca juga: Terowongan yang Sedang Dibangun Runtuh, 40 Pekerja India Terjebak

Penyebab kecelakaan tersebut belum diketahui, meskipun wilayah lereng bukit tersebut rawan longsor, gempa bumi, dan banjir.

Tim penyelamat telah mengebor secara horizontal melalui puing-puing ke arah para pekerja yang terperangkap di terowongan sepanjang 4,5 km hingga mesin bor auger rusak pada Jumat (17/11/2023) dan mesin bor baru diterbangkan.

Sebuah misi penyelamatan saat ini sedang berlangsung di terowongan Silkyara di Uttarakhand untuk membebaskan 41 pekerja yang terjebak di dalam terowongan setelah terjadi tanah longsor.

"Pengeboran dihentikan sementara dan akan memakan waktu empat atau lima hari lagi untuk mendapatkan kabar baik," kata Bhaskar Khulbe, petugas khusus untuk proyek terowongan tersebut pada Jumat lalu.

Menurut sebuah dokumen pemerintah yang ditinjau oleh Reuters, sekarang tim penyelamat sedang mempertimbangkan beberapa alternatif upaya penyelamatan pekerja yang terjebak di terowongan.

Ini termasuk membuat lubang tegak lurus dengan dua rute yang diusulkan dan penyisipan pipa selebar 15 cm sebagai jalur penyelamatan.

Baca juga: India Minta Saran Tim Thailand untuk Selamatkan 40 Pekerja Terjebak di Terowongan Bawah Tanah

"Para pekerja yang terperangkap telah menerima Vitamin C dan obat-obatan termasuk tablet anti-depresi," kata RCS Panwar, seorang pejabat kesehatan yang terlibat dalam upaya penyelamatan.

Departemen Kesehatan India telah mendirikan sebuah kamp untuk pemeriksaan kesehatan di dekat lokasi pekerja terjebak di terowongan India dan menyiagakan 10 ambulans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com