Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor dan Banjir di Korea Selatan, 26 Orang Tewas, 15 Mobil Masih Terjebak di Terowongan

Kompas.com - 16/07/2023, 10:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Sedikitnya 26 orang tewas dan 10 orang lainnya hilang setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di Korea Selatan.

Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan pada Minggu (16/7/2023) melaporkan, sebagian besar penyebab kematian warga tersebur adalah tertimbun tanah longsor atau hanyut setelah waduk meluap.

Korea Selatan telah dilanda hujan lebat selama empat hari terakhir, menyebabkan sebuah bendungan besar meluap.

Baca juga: Longsor dan Banjir Korea Selatan, 20 Warga Tewas, 4.763 Dievakuasi

Dalam bencana ini, Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan menambahkan, petugas penyelamat masih berjuang untuk mencapai sekitar 15 mobil yang terjebak di terowongan bawah tanah sepanjang 430 meter di Cheongju, provinsi Chungcheong Utara.

Kantor berita Yonhap melaporkan, terowongan tersebut terendam banjir pada Sabtu (15/7/2023) pagi setelah air banjir menyapu masuk terlalu cepat sehingga orang-orang yang berada di dalamnya tidak dapat menyelamatkan diri.

Pada hari Minggu ini, lima mayat, yang belum termasuk dalam jumlah korban tewas resmi, ditemukan dari sebuah bus yang terendam di terowongan.

Mayoritas korban tewas dan hilang dalam bencana hujan lebat Korea Selatan ini berasal dari provinsi Gyeongsang Utara. Sebagian besar dari mereka disebabkan oleh tanah longsor besar di daerah pegunungan yang menimbun rumah-rumah berisi orang-orang di dalamnya.

"Beberapa orang yang dilaporkan hilang hanyut ketika sebuah sungai meluap di provinsi Gyeongsang Utara," kata Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Longsor dan Banjir Korea Selatan, Lebih dari 1.500 Warga Dievakuasi

Lebih banyak hujan diperkirakan akan turun hingga hari Rabu (19/7/2023), dan Badan Meteorologi Korea Selatan telah memperingatkan bahwa kondisi cuaca tersebut bisa menimbulkan bahaya serius.

Korea Selatan secara teratur dilanda banjir selama periode musim panas, tetapi negara ini biasanya siap dengan baik dan jumlah korban tewas biasanya relatif rendah.

Negara ini mengalami hujan dan banjir yang memecahkan rekor tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 11 orang.

Mereka termasuk tiga orang yang tewas terjebak di apartemen bawah tanah di Seoul yang menjadi terkenal secara internasional karena film Korea pemenang Oscar "Parasite".

Pemerintah Korea Selatan mengatakan pada saat itu bahwa banjir tahun 2022 merupakan curah hujan terberat sejak pencatatan cuaca di Seoul dimulai 115 tahun yang lalu.

Mereka menyalahkan perubahan iklim sebagai penyebab cuaca ekstrem tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com