Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Disebut Setuju Jeda Militer 4 Jam Per Hari di Gaza Utara

Kompas.com - 10/11/2023, 05:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Kamis (9/11/2023) menyebut, Israel telah menyetujui jeda militer selama empat jam per hari di Gaza utara untuk tujuan kemanusiaan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pemberlakuan jeda waktu tersebut menjadi "langkah maju" saat pertempuran sengit terjadi di Kota Gaza, bagian utara Jalur Gaza.

"Israel akan mulai menerapkan jeda selama empat jam di wilayah Gaza utara setiap hari, dengan pengumuman yang akan disampaikan tiga jam sebelumnya," kata Kirby kepada para wartawan.

Baca juga: Sekjen PBB: Kematian Massal di Gaza Tunjukkan Israel Jelas-jelas Salah

Dia menyebut AS telah menerima informasi dari Israel tentang rencana pelaksanaan jeda militer di Gaza.

"Kami telah diberitahu oleh pihak Israel bahwa tidak akan ada operasi militer di daerah-daerah tersebut selama masa jeda tersebut (dan) proses ini dimulai hari ini," ungkap Kirby, dikutip dari AFP.

Menurutnya, jeda waktu itu akan memungkinkan bantuan kemanusiaan untuk masuk ke daerah tersebut dan memungkinkan warga sipil untuk melarikan diri dari pertempuran.

Kirby menjelaskan, Israel juga telah membuka "koridor kemanusiaan" selama beberapa hari terakhir yang telah memungkinkan "ribuan" orang untuk meninggalkan daerah yang paling parah terkena dampak di Gaza utara ke selatan.

"Kami ingin melihat jeda terus berlanjut selama bantuan kemanusiaan dibutuhkan," katanya.

Namun, juru bicara militer Israel, Richard Hecht, tampaknya meremehkan jeda militer tersebut.

"Ini bukan pergeseran. Ini adalah jeda taktis lokal untuk bantuan kemanusiaan, yang terbatas dalam waktu dan wilayah," jelasnya kepada wartawan.

Baca juga: Perang Israel-Hamas: Bantuan Kedua PBB Tiba di RS Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com