Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter di Gaza Pingsan Saat Lihat Jenazah 2 Anaknya di Rumah Sakit

Kompas.com - 08/11/2023, 12:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Iyad Shaqura, dokter farmasi yang kini menjadi dokter darurat karena perang Israel-Hamas, sudah terbiasa melihat banyaknya korban tewas atau terluka yang mengalir masuk ke rumah sakit di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, Palestina.

Namun, pada Senin (6/11/2023) malam, ia pingsan saat melihat jenazah kedua anaknya, ibu, dan kedua saudara laki-lakinya tiba di UGD (Unit Gawat Darurat).

Keluarganya tewas akibat serangan yang menghantam rumah mereka di Khan Yunis.

Baca juga: Jurnalis di Gaza: Kemarin Saya Menangisi Anak Orang Lain Tiada, Hari Ini Sayalah yang Kehilangan

Wilayah Palestina dibombardir besar-besaran oleh Israel yang hendak menghancurkan Hamas, setelah kelompok Palestina tersebut menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Pada Selasa (7/11/2023) pagi, dengan mata berkaca-kaca, Shaqura melihat para mendiang yang dicintainya untuk kali terakhir.

Tubuh mereka sudah dibalut kain kafan putih dan ditempatkan di meja kamar mayat UGD Rumah Sakit Nasser, menurut rekaman AFPTV.

Sambil menunjuk jenazahnya satu per satu, Shaqura menyebutkan nama mereka.

“Ibuku, Zeinab Abu Dayya, saudara laki-lakiku Mahmud dan Hussein Shaqura, saudara perempuanku Israa dan kedua anaknya Nabil dan Nur, serta kedua anakku, buah hatiku, Abdelrahman (7) dan Omar (5)".

Shaqura kemudian menempelkan keningnya ke Abdelrahman dan berkata bahwa dia memiliki lima anak.

Baca juga: Cerita Dokter RS Indonesia di Gaza, Lihat Senjata Baru Israel dan Bekerja dengan Obor Kecil

“Apa salah mereka sampai berton-ton bom dan bahan peledak dijatuhkan di kepala mereka di rumah?"

"Tuhan memanggil mereka kembali kepadanya seperti banyak anak-anak lain sebelum mereka," lanjutnya.

Data terbaru yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan, tentetan serangan Israel menewaskan lebih dari 10.300 orang termasuk 4.237 anak-anak sejak 7 Oktober.

Adapun serangan Hamas menewaskan lebih dari 1.400 orang Israel dan mayoritas adalah warga sipil.

Baca juga: Perang Hamas-Israel Tewaskan 10.000 Orang di Gaza, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Shaqura berasal dari keluarga pengungsi Palestina yang terusir dari tanah mereka saat pembentukan Negara Israel pada 1948.

Para pengungsi dan keturunan mereka kini berjumlah sekitar 80 persen dari 2,4 juta orang yang tinggal di Jalur Gaza, menurut data PBB.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com