Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Terus Mengarahkan Tembakan ke Gaza, Korban Dilaporkan Meningkat

Kompas.com - 25/10/2023, 21:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel mengintensifkan pengeboman di Gaza selatan. Para pejabat pun mengatakan jumlah warga Palestina yang terbunuh kembali meningkat.

Sementara itu kekerasan terus berkobar di tempat lain di wilayah tersebut. Pertikaian juga terjadi PBB pada Rabu (25/10/2023) mengenai bantuan yang dibutuhkan.

Para pejabat kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas itu mengatakan bahwa banyak dari mereka yang tewas berada di wilayah selatan.

Baca juga: Sekjen PBB Tegas Desak Israel Hentikan Serangan

Di sana, ratusan ribu orang mengungsi setelah Israel memperingatkan bahwa pihaknya akan menyerang wilayah utara untuk menghabisi Hamas setelah serangannya ke Israel pada tanggal 7 Oktober lalu.

Jumlah korban tewas di Palestina kini telah melebihi 6.500 orang.

Satu serangan telah meruntuhkan beberapa gedung apartemen di Khan Younis.

"Ini adalah sesuatu yang tidak normal, kami belum pernah mendengar hal seperti ini sebelumnya," kata Khader Abu Odah, salah satu dari sekian banyak warga yang tertegun menunggu ekskavator untuk mengangkat reruntuhan agar mereka dapat mencari korban yang selamat.

Kemarahan warga Palestina atas kematian tersebut semakin bertambah dengan adanya pengkhianatan.

Banyak dari mereka yang mematuhi perintah untuk pindah ke selatan juga terbunuh. Militer Israel mengatakan bahwa Hamas, yang mengambil alih Gaza pada 2005, telah bercokol di antara penduduk sipil di mana-mana.

Israel mengatakan bahwa serangan terbarunya telah menewaskan sejumlah anggota Hamas, termasuk kepala batalyon Hamas di selatan Khan Younis, Tayseer Bebasher.

Baca juga: Israel Serang Infrastruktur Militer Suriah

Terowongan terowongan, pusat komando, gudang senjata dan posisi peluncuran menjadi sasaran, serta sebuah sel penyelam Hamas yang mencoba memasuki Israel melalui laut di dekat Kibbutz Zikim.

Di kota Gaza di bagian utara, para petugas penyelamat menarik seorang anak kecil yang tampaknya sudah tidak bernyawa dari reruntuhan. Sebelumnya, mereka mencoba menenangkan seorang pria yang gelisah dan terkubur sebagian sambil meneriakkan nama-nama keluarganya.

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Ada Pelanggaran Hukum di Gaza, Israel Geram

"Mereka baik-baik saja, saya bersumpah," kata seorang petugas penyelamat dalam rekaman video dari tempat kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com