BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Selasa (24/10/2023) mengatakan, serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu tidak membenarkan pembunuhan banyak orang tak berdosa di Gaza.
"Hanya karena Hamas melakukan serangan terhadap Israel, bukan berarti Israel harus membunuh jutaan orang tak berdosa," ujar tokoh kiri veteran itu dalam pidato mingguannya di media sosial, dikutip dari AFP.
Ribuan warga sipil telah terbunuh di kedua belah pihak sejak perang dimulai ketika para pasukan Hamas menyerbu Israel awal bulan ini. Itu menjadi serangan paling mematikan sejak Israel berdiri pada 1948.
Baca juga: 5 Poin Perkembangan Terkini Perang Hamas-Israel
Sebagai pembalasan, Israel telah meluncurkan kampanye serangan udara tanpa henti di Jalur Gaza, memutus pasokan air, listrik, dan makanan ke wilayah tersebut.
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan baru mengenai konflik ini setelah gagal meloloskan dua resolusi yang bertujuan untuk menengahi gencatan senjata, termasuk yang diajukan oleh Brasil.
Lula, yang negaranya saat ini memegang jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan, mengatakan bahwa konflik ini telah memperlihatkan "kelemahan" PBB.
"Jika PBB lebih kuat, mereka dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menengahi penghentian pertempuran," katanya.
Lula menyerukan agar diadakan pembicaraan untuk membentuk koridor kemanusiaan bagi Jalur Gaza yang terkepung dan menengahi kesepakatan perdamaian di mana "Israel mempertahankan wilayahnya dan Palestina memiliki wilayahnya sendiri."
Pihak berwenang Israel mengatakan 1.400 orang tewas dan lebih dari 200 orang disandera dalam serangan Hamas.
Baca juga: Hamas Bebaskan 2 Sandera Lagi, Kali Ini Asal Israel Setelah Mediasi Qatar dan Mesir
Sementara, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan 5.791 warga Palestina telah terbunuh di seluruh Gaza dalam pengeboman Israel.
Pidato mingguan Lula merupakan yang pertama sejak ia beristirahat selama tiga minggu setelah menjalani operasi pinggul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.