Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Produsen Obat Asal China Disebut Gunakan Hewan Terancam Punah Sebagai Baku

Kompas.com - 23/10/2023, 16:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Tiga produsen obat asal China yang terdaftar di bursa saham global telah menggunakan bagian-bagian dari hewan yang terancam punah sebagai bahan baku produk mereka.

Hal itu diungkap oleh kelompok pemerhati lingkungan, Environmental Investigation Agency yang berbasis di London pada Senin (23/10/2023).

Dalam sebuah laporan, Environmental Investigation Agency pun mendesak para investor global di tiga perusahaan tersebut, yakni Beijing Tong Ren Tang group (600085.SS), Tianjin Pharmaceutical group (600329.SS), dan Jilin Aodong Pharmaceutical Group (000623.SZ) untuk melepas kepemilikan saham mereka.

Baca juga: Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Investor besar seperti UBS dan HSBC dilaporkan juga memiliki saham atas perusahaan-perusahaan tersebut.

Ketiga perusahaan ini termasuk di antara daftar 72 perusahaan yang menurut sebuah organisasi nirlaba lingkungan (LSM) menggunakan bagian tubuh macan tutul dan trenggiling yang terancam punah sebagai bahan baku untuk sedikitnya 88 produk pengobatan tradisional China (TCM).

Environmental Investigation Agency mengatakan bahwa mereka fokus pada perusahaan farmasi karena perusahaan-perusahaan itu terdaftar secara publik, dan menampilkan produk yang menggunakan bagian tubuh macan tutul atau trenggiling di situs web.

Di samping itu, produsen seringkali menggembar-gemborkan keampuhan bahan-bahan tersebut dan mencantumkannya dalam kemasan produk mereka.

"Sangat mengecewakan melihat begitu banyak bank dan lembaga keuangan besar yang secara efektif mendukung eksploitasi yang merusak ini," ujar Avinash Basker, spesialis hukum dan kebijakan untuk Environmental Investigation Agency, dalam sebuah rilis media.

Baca juga: 60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

"Mereka perlu melakukan divestasi dari produsen TCM yang menggunakan spesies yang terancam punah sesegera mungkin," tambahnya, sebagaiamana dikutip dari Reuters.

Beijing Tong Ren Tang dan kelompok Farmasi Tianjin tidak menanggapi beberapa email dan telepon dari Reuters yang meminta komentar. Grup Farmasi Jilin Aodong tak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Environmental Investigation Agenc tersebut mengatakan bahwa 62 lembaga keuangan telah menginvestasikan jumlah yang tidak disebutkan di setidaknya satu dari tiga perusahaan tersebut, dan termasuk UBS, Deutsche Bank, HSBC Holdings, Citigroup, dan BlackRock.

Beberapa investor, termasuk Wells Fargo & Co mengatakan bahwa mereka telah menjual dana yang diinvestasikan di perusahaan-perusahaan TCM atau telah menjual saham mereka di perusahaan-perusahaan tersebut, kata agensi tersebut.

HSBC Global Asset Management Canada dan Royal Bank of Canada mengatakan kepada badan tersebut bahwa investasi mereka di perusahaan-perusahaan tersebut terbatas pada dana pasif atau dana pelacak, sementara UBS mengatakan kepada badan tersebut bahwa kepemilikan sahamnya dipegang atas nama klien.

Kelompok lingkungan hidup tersebut mengatakan bahwa Deutsche Bank, HSBC Holdings, Citigroup dan BlackRock tidak menanggapi pertanyaan-pertanyaannya.

Baca juga: UNESCO Kategorikan Venesia Warisan Budaya Terancam Punah

Sementara, Citigroup, Deutsche Bank, BlackRock menolak berkomentar ketika ditanya oleh Reuters.

Environmental Investigation Agenc mendesak Pemerintah China untuk melarang penggunaan bagian-bagian tubuh hewan yang terancam punah untuk semua tujuan komersial di pasar domestiknya.

Undang-undang Perlindungan Satwa Liar yang telah diamandemen di China, yang mulai berlaku pada Mei, melarang perdagangan sebagian besar hewan liar untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi izin untuk pengembangbiakan dan pemanfaatan masih dapat dikeluarkan untuk keadaan tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com