Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan untuk Gaza Terjebak di Mesir, Kairo Salahkan Israel

Kompas.com - 18/10/2023, 18:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RAFAH, KOMPAS.com - Truk-truk bantuan untuk Jalur Gaza masih terjebak di sisi perbatasan Mesir pada Rabu (18/10/2023). Kairo menyalahkan Israel tidak mengizinkannya masuk.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry menolak klaim bahwa negaranya menutup satu-satunya perbatasan dengan Gaza yang tidak dikendalikan Israel.

“Sejauh yang kami ketahui, penyeberangan Rafah di sisi kami secara resmi dibuka,” kata Shoukry kepada BBC, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Bantuan untuk Gaza Tertahan di Mesir Setelah Penyeberangan Rafah Ditutup

Dia menambahkan, truk-truk bantuan sedang menunggu jaminan kondisi aman setelah penyeberangan tersebut mengalami empat serangan udara yang membuatnya tak dapat diakses.

Dalam wawancara terpisah dengan CNN, Shoukry menyebutkan bahwa salah satu serangan terjadi saat Mesir berusaha memperbaiki kerusakan dan empat pekerjanya terluka.

Gaza hampir kehabisan listrik, makanan, air, dan bahan bakar setelah 12 hari pengepungan dan serangan udara oleh Israel sebagai balasan atas gempuran Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sedikitnya 1.400 orang tewas di Israel yang sebagian besar adalah warga sipil, sedangkan sekitar 3.000 orang terenggut nyawanya di Gaza.

Petugas tanggap darurat mengungkapkan, operasi penyelamatan hampir mustahil dilakukan dan kamar mayat sudah kehabisan ruang.

Baca juga:

Di penyeberangan Rafah sisi Mesir, semakin banyak truk yang mengantre pada Rabu. Pekerja bantuan belum tahu kapan mereka akan diizinkan lewat.

Gaza--wilayah pesisir kecil yang dihuni 2,4 juta orang--berada di bawah blokade gabungan Mesir-Israel sejak 2007.

Mesir juga mendapat tekanan untuk menerima pengungsi Gaza ke wilayahnya. Kairo menolaknya karena dianggap sebagai perpindahan paksa warga Palestina.

“Mesir tidak akan mengalihkan tanggung jawab Israel. Ini tanggung jawab Israel sebagai yang menduduki, mereka harus menjamin keselamatan warga sipil,” ujar Shoukry, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: AS: Mesir Sudah Peringatkan Israel 3 Hari Sebelum Serangan Hamas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com