Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri saat Maulid di Pakistan, Motif Diduga Terkait Bid'ah

Kompas.com - 30/09/2023, 08:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

PESHAWAR, KOMPAS.com - Serangan bom bunuh diri mengguncang dua masjid di Pakistan pada hari Jumat (29/9/2023, menewaskan sedikitnya 57 orang, termasuk tujuh anak-anak.

Serangan terjadi ketika umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad, demikian ungkap polisi dan pejabat kesehatan.

Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, yang jumlah korbannya bisa meningkat, dengan banyak orang terluka parah dan yang lainnya terjebak di bawah reruntuhan.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Pada ledakan pertama, di Mastung di provinsi barat daya Balochistan, pengebom meledakkan bahan peledaknya di dekat sebuah kendaraan polisi di mana orang-orang berkumpul untuk sebuah prosesi, kata pejabat polisi senior Munir Ahmed.

Dilansir dari Reuters, sedikitnya 52 orang tewas, menurut pejabat kesehatan distrik Abdul Rasheed, termasuk anak-anak berusia sembilan hingga 11 tahun. Sedikitnya 58 orang terluka.

"Mereka yang terluka menangis meminta pertolongan," kata seorang saksi Munir Ahmed Shahwani.

"Saya melihat setidaknya 25 mayat di tempat kejadian, termasuk anak-anak kecil," katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang mencari orang-orang yang mereka cintai.

Seorang wakil inspektur polisi termasuk di antara mereka yang tewas saat dia mengawasi pengaturan keamanan di daerah tersebut, kata polisi.

"Nawaz Gishkori mencoba menghentikan pelaku bom bunuh diri, namun ia meledakkan diri setelah mendekatinya," kata Javed Lehri, seorang perwira polisi senior.

Pertemuan tersebut, di mana orang-orang membawa bendera dan spanduk, dilakukan di sebuah masjid milik sekte Barelvi, yang secara umum dianggap lebih moderat daripada sekte Islam garis keras seperti Salafisme.

Baca juga: Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Beberapa sekte garis keras menganggap pemujaan terhadap Nabi Muhammad sebagai bid'ah.

Serangan kedua, di negara bagian tetangga Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan lima orang di sebuah masjid, menurut petugas penyelamat.

Atapnya runtuh, kata penyiar Geo News, menjebak sekitar 30 hingga 40 orang di bawah reruntuhan.

Serangan tersebut melibatkan dua ledakan, salah satunya di gerbang masjid dan yang lainnya di dalam kompleks, kata seorang pejabat.

Baca juga: Pakistan Jadwalkan Pemilihan Umum Parlemen Januari Mendatang

Lonjakan serangan militan di provinsi-provinsi barat Pakistan telah membayangi persiapan pemilu dan kampanye publik menjelang pemilihan umum nasional bulan Januari, namun hingga saat ini serangan-serangan tersebut sebagian besar menargetkan pasukan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com