THAKOT, KOMPAS.com - Proses penyelamatan delapan orang yang terjebak selama beram-jam di kereta gantung di atas lembah terpencil di Pakistan berlangsung menegangkan pada Selasa (22/8/2023).
Di dalam kereta gantung tersebut, enam orang di antaranya adalah siswa sekolah.
Upaya penyelamatan sampai melibatkan helikopter militer dan para ahli zipline (luncur gantung).
Baca juga: Mantan PM Pakistan Imran Khan Dilarang Berpolitik Selama 5 Tahun
Penyelamatan yang berani ini dimulai dengan sebuah helikopter militer mendekat ke kereta gantung.
Awak di helikopter itu berhasil mengangkut dua anak ke tempat yang aman setelah hampir 12 jam mengudara ketika siang hari mulai memudar.
Setelah itu, helikopter tersebut terpaksa kembali ke pangkalan dalam kegelapan.
Tim penyelamat kemudian menggunakan kabel terisa yang menahan kereta gantung sebagai tali zipline untuk menyelamatkan mereka yang terdampar pada Selasa malam.
"Setelah semua orang berhasil diselamatkan, keluarga-keluarga mulai menangis bahagia dan saling berpelukan," kata pejabat darurat Waqar Ahmad kepada AFP melalui telepon.
Dia menyebut, orang-orang yang datang terus berdoa karena ada kekhawatiran bahwa tali akan putus.
"Orang-orang terus berdoa sampai orang terakhir berhasil diselamatkan," ucapnya.
Pihak militer mengonfirmasi bahwa operasi tersebut telah berhasil diakhiri.
Baca juga: Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditangkap, AS Tak Tertarik Membantu
Bilal Faizi, seorang pejabat dari layanan darurat Pakistan, mengatakan kedua orang dewasa tersebut adalah orang terakhir yang berhasil diselamatkan.
Sebuah video penyelamatan pertama menunjukkan seorang remaja dengan tali pengaman tergantung di bagian bawah tali yang berayun di bawah helikopter, sementara kerumunan orang bersorak-sorai lega.
"Tim penyelamat mendirikan kamp sementara di puncak gunung dan memberikan pertolongan pertama," kata Faizi.
Keenam anak tersebut sedang dalam perjalanan ke sekolah ketika kereta gantung rusak pada Selasa sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat di tengah perjalanan.