Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Bom Bunuh Diri Pakistan yang Tewaskan 54 Orang

Kompas.com - 01/08/2023, 06:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KHAR, KOMPAS.com - Kelompok ISIS pada Senin (31/7/2023), mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Pakistan yang menewaskan sedikitnya 54 orang, termasuk 23 anak-anak.

Bom bunuh diri tersebut terjadi dalam sebuah acara pertemuan partai politik menjelang pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada akhir tahun ini.

Ledakan ini telah meningkatkan kekhawatiran bahwa Pakistan akan menghadapi periode pemilihan umum yang berdarah setelah kekacauan politik selama berbulan-bulan yang dipicu oleh penggulingan Imran Khan sebagai perdana menteri pada bulan April 2022.

Baca juga: Ledakan Bom di Pertemuan Partai Politik Pakistan, 39 Orang Tewas, 123 Terluka

Bom bunuh diri meledak ketika sekitar 400 anggota partai Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F) yang menjadi mitra koalisi utama pemerintah, sedang menunggu pidato pada Minggu (30/7/2023).

Saat itu seorang pengebom meledakkan sebuah rompi yang penuh dengan bahan peledak dan bola-bola peledak di dekat panggung.

"Saya dihadapkan pada pemandangan yang sangat mengerikan, mayat-mayat tak bernyawa bergelimangan di tanah, sementara orang-orang berteriak minta tolong," ujar Fazal Aman, yang berada di dekat tenda ketika bom meledak, kepada AFP.

Shaukat Abbas, seorang pejabat senior di Departemen Kontra-Terorisme Pakistan (CTD), mengatakan kepada AFP bahwa 54 orang tewas, termasuk 23 di antaranya berusia di bawah 18 tahun.

Pada Senin (31/7/2023), kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri Pakistan itu.

"Seorang penyerang bunuh diri dari ISIS meledakkan jaket peledaknya di tengah-tengah kerumunan orang di Khar," ungkap kantor berita kelompok ISIS, Amaq, dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Kondisi Pakistan Setahun Setelah Banjir Dahsyat yang Tewaskan 1.700 Orang

Serangan itu terjadi di kota Khar di distrik Bajaur, hanya 45 kilometer dari perbatasan Afghanistan. Di daerah tersebut, militansi telah meningkat sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 2021.

Parlemen Pakistan kemungkinan besar akan dibubarkan setelah menyelesaikan masa jabatannya dalam dua minggu lagi, dengan pemilu nasional akan diadakan pada pertengahan November atau lebih awal.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta pihak berwenang Pakistan untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab atas perencanaan serangan tersebut dan menyeret mereka ke pengadilan.

Permintaan Guterres itu disampaikan oleh juru bicaranya, Farhan Haq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com