Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Srettha Thavisin Jadi PM Baru Thailand, Akhiri Kebuntuan Politik

Kompas.com - 22/08/2023, 22:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Srettha Thavisin pada Selasa (22/8/2023) dipilih menjadi Perdana Menteri Thailand yang baru oleh parlemen, mengakhiri tiga bulan kebuntuan politik.

Penunjukan Srettha juga bertepatan dengan kembalinya mantan PM Thaksin Shinawatra dari pengasingan dan langsung dipenjara.

Dikutip dari kantor berita AFP, Srettha dengan mudah mendapatkan suara mayoritas di dua majelis parlemen untuk disetujui sebagai perdana menteri ke-30 Thailand.

Baca juga: Thaksin Shinawatra Langsung Dipenjara Sekembalinya ke Thailand

Meskipun partainya yaitu Pheu Thai menempati urutan kedua dalam pemilu Mei 2023, dia melampaui batas minimal 374 suara untuk mendapatkan mayoritas di majelis rendah dan senator terbaru yang ditunjuk junta militer.

Dalam siaran langsung Parliament TV yang dipantau AFP, koalisi Pheu Thai terdiri dari belasan partai dan menguasai 314 dari 500 kursi majelis rendah.

Namun, koalisinya menuai kontroversi karena memasukkan para mantan musuh ke dalamnya, termasuk partai-partai pro-militer dari mantan penyusun kudeta yang menggulingkan PM Thailand dari partai Pheu Thai sebelumnya.

Srettha adalah mantan kepala perusahaan properti raksasa Thailand, Sansiri. Pada Jumat (18/8/2023) dia berjanji mengatasi kemiskinan dan kesenjangan, serta menolak tuduhan korupsi yang dibuat oleh pelapor.

Baca juga: Partai Runner-Up Thailand Bergerak Pasca-gagalnya Pita Limjaroenrat

Partai pemenang pemilu Thailand sebenarnya adalah Move Forward Party (MFP) yang reformis, tetapi pemimpinnya yakni Pita Limjaroenrat ditolak menjadi PM oleh para konservatif dan pro-militer.

MFP secara mengejutkan finis di posisi pertama dalam pemilu Mei 2023 setelah mendapat dukungan dari generasi muda, dan orang-orang perkotaan yang tidak puas terhadap pemerintahan militer selama hampir sepuluh tahun.

Akan tetapi, janji MFP untuk mereformasi undang-undang penghinaan kerajaan dan mengatasi monopoli bisnis membuatnya ditentang keras oleh para elite kerajaan.

Pemimpin MFP Pita Limjaroenrat kemudian gagal mendapat cukup dukungan dari senator pro-militer dan para royalis, lalu diskors dari parlemen oleh Mahkamah Konstitusi.

Baca juga: Pita Limjaroenrat Gagal Jadi PM Thailand, Terjegal Parlemen Abstain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com