Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Runner-Up Thailand Bergerak Pasca-gagalnya Pita Limjaroenrat

Kompas.com - 21/07/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Partai pemenang pemilu Thailand, Move Forward, pada hari Jumat (21/7/2023) memberi jalan bagi partai runner-up dan mitra aliansinya, Pheu Thai, untuk mencoba membentuk pemerintahan berikutnya, setelah upaya pemimpinnya dua kali digagalkan oleh Senat yang didukung oleh militer.

Partai progresif Move Forward dan Pheu Thai yang populis memiliki bagian terbesar dari 500 kursi majelis rendah setelah mengalahkan partai konservatif yang didukung militer dalam pemilu 14 Mei, dalam sebuah penolakan yang jelas terhadap pemerintahan yang didukung militer selama sembilan tahun.

Namun, hambatan besar bagi aliansi mereka adalah senat yang beranggotakan 249 orang, yang ditunjuk oleh tentara kerajaan setelah kudeta tahun 2014 dan memiliki catatan pemungutan suara sebagai blok untuk melindungi kepentingan mereka, termasuk menghentikan pembentukan pemerintahan.

Baca juga: AS: Sistem Hukum Pemilu Thailand Memprihatinkan

Dilansir dari Reuters, aliansi delapan partai ini mendukung pemimpin Move Forward, Pita Limjaroenrat, untuk menjadi perdana menteri sebelum para penentang konservatif dan para senator memblokirnya dalam pemungutan suara di parlemen pada 13 Juli dan menghambat pencalonan kembali enam hari kemudian.

Perlawanan ini menggarisbawahi ancaman yang ditimbulkan oleh agenda anti-kemapanan Move Forward, yang mencakup mengakhiri monopoli bisnis, reformasi militer dan yang paling kontroversial, mengamandemen pasal 112 KUHP, sebuah undang-undang keras yang melindungi monarki dari kritik publik.

Pheu Thai, partai politik paling dominan di Thailand dalam dua dekade terakhir, mengatakan bahwa mereka akan mulai melobi para anggota parlemen untuk mendapatkan suara mereka dan mengidentifikasi rintangan-rintangan yang akan dihadapi.

"Kami akan mencari lebih banyak suara dari Senat dan partai-partai lain," kata pemimpin Pheu Thai, Chonlanan Srikaew, dalam sebuah konferensi pers.

Baca juga: WNI Korban Perdagangan Orang di Thailand: Kami Harus Tunggu Berapa Tahun Lagi untuk Pulang?

"Pasal 112 adalah syarat yang menghalangi kami, kami harus mendapatkan lebih banyak suara," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com