Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala CIA Ungkap Banyak Kelemahan Pertahanan Rusia

Kompas.com - 21/07/2023, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) William Burns mengatakan pada hari Kamis (20/7/2023) bahwa ia optimis Ukraina akan dapat melakukan serangan balasan terhadap Rusia, berdasarkan informasi intelijen yang telah ia tinjau.

Rusia disebut menderita beberapa kelemahan struktural yang signifikan di balik pertahanan besar yang telah dibangunnya, kata Burns di Forum Keamanan Aspen di Colorado.

Kelemahan itu termasuk moral yang buruk, kepemimpinan yang buruk, dan kekacauan di antara para pemimpin politik dan militernya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-512 Serangan Rusia ke Ukraina: Wagner Latih Pasukan Belarus, Rusia-China Latihan di Laut Jepang

"Ini akan menjadi pekerjaan yang sulit, tapi kami akan melakukan semua yang kami bisa sebagai badan intelijen untuk memberikan dukungan intelijen dan berbagi informasi yang akan membantu Ukraina untuk membuat kemajuan," kata Burns.

Burns mengatakan bahwa pemberontakan pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin pada bulan Juni telah mengekspos beberapa kelemahan signifikan dalam sistem yang telah dibangun oleh Putin.

"Bagi banyak orang Rusia yang menonton ini, yang terbiasa dengan citra Putin sebagai penentu ketertiban, pertanyaannya adalah apakah kaisar tak punya baju atau setidaknya mengapa butuh waktu lama baginya untuk berpakaian," kata Burns, dilansir dari Yahoo News.

Komentar Burns ini menggemakan pernyataan awal pekan ini oleh Sir Richard Moore, kepala Badan Intelijen Rahasia Inggris yang dikenal dengan sebutan MI6.

Moore mengatakan bahwa pemerintahan Putin diliputi oleh kebencian, pertikaian, dan ketidakmampuan yang tak berperasaan.

Ini juga akibat dari pemberontakan Prigozhin telah mempermalukan Putin.
Putin kemungkinan akan berusaha menghindari kesan bahwa ia bereaksi berlebihan terhadap pemberontakan tersebut, sambil mencoba mengambil apa yang bisa ia dapatkan dari jaringan Wagner milik Prigozhin, kata Burns.

Baca juga: Rusia Bombardir Pelabuhan Ukraina, Ancam Kapal yang Menuju ke Sana

Namun, Burns mengatakan bahwa Prigozhin kemungkinan akan mendapatkan pembalasan dari Putin pada suatu saat nanti.

"Putin adalah rasul pembalas dendam," kata Burns. "Jika saya adalah Prigozhin, saya tidak akan memecat pencicip makanan saya."

Burns mengatakan bahwa pemberontakan itu menghadirkan kesempatan sekali dalam satu generasi untuk perekrutan CIA di Rusia.

CIA baru-baru ini membuat unggahan video pertamanya di Telegram, media sosial dan situs perpesanan yang dikembangkan dan digunakan secara luas di Rusia, untuk memberi tahu orang-orang Rusia bagaimana cara menghubunginya di web gelap.

Burns mengatakan bahwa video tersebut ditonton sebanyak 2,5 juta kali dalam seminggu setelah diunggah.

Burns, seorang diplomat sebelum menjadi kepala CIA, telah muncul sebagai saluran balik utama untuk hubungan pelik pemerintahan Biden dengan Rusia dan China.

Baca juga: CIA: Ambisi Xi Jinping terhadap Taiwan Tak Boleh Diremehkan, Siap Luncurkan Invasi pada 2027

Dia pergi ke Moskwa sebelum invasi Rusia ke Ukraina dalam upaya untuk membujuk pemerintah Putin agar tidak menyerang dan, baru-baru ini, melakukan perjalanan ke Beijing dalam upaya untuk menjaga agar saluran intelijen dengan China tetap terbuka.

Burns mengatakan bahwa CIA telah membuat kemajuan dalam membangun kembali jaringan intelijennya di China setelah mengalami kemunduran di negara tersebut.

Baca juga: Direktur CIA Sebut Putin Angkuh, Ini Alasannya

"Kami telah membuat kemajuan dan kami bekerja sangat keras selama beberapa tahun terakhir untuk memastikan bahwa kami memiliki kemampuan intelijen manusia yang kuat untuk melengkapi apa yang dapat kami lakukan melalui metode lain," kata Burns.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com