Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Viral Penulis AS yang Kehilangan Pekerjaan Tergeser ChatGPT

Kompas.com - 21/07/2023, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Emily Hanley dikenal sebagai seorang copywriter lepas, penulis, dan komedian.

Namanya viral setelah mengatakan berbagi kisah kehilangan pekerjaan saat klien memutuskan untuk menggunakan ChatGPT daripada mempekerjakan copywriter.

Hanley mengatakan bahwa jika robot bisa melakukan pekerjaan Anda dengan harga lebih murah, maka robot akan melakukan hal itu.

Baca juga: Threads Geser Posisi Rekor Pengguna ChatGPT, Twitter Ketar-ketir

Dilansir dari Yahoo News, dia bekerja sebagai penulis naskah lepas penuh waktu, mengerjakan halaman web, blog bermerek, artikel online, caption media sosial, dan kampanye pemasaran melalui email.

"Saya tidak meraup banyak uang atau hidup mewah di atas kapal pesiar di Capri, tetapi saya merasa nyaman. Untuk pertama kalinya saya merasa memiliki karier yang berkelanjutan," ujarnya.

Tapi, tren teknologi AI membuat pekerjaannya berubah.

"Pertama, pekerjaan melambat. Alih-alih 10 tugas dalam seminggu, saya hanya mendapat lima tugas. Lalu tiga. Lalu satu," ujarnya.

"Ketika tugas-tugas tersebut berhenti datang, saya mengirim email kepada editor/atasan saya untuk menanyakan apakah saya telah dipecat. Dan ternyata, klien tidak mau membayar untuk copywriting lagi kecuali penulis tersebut juga bisa menyediakan manajemen email."

"Ini kemungkinan besar karena popularitas ChatGPT yang baru saja ditemukan. Sebagian besar klien saya adalah bisnis kecil, startup, dan merek-merek muda, yang biasanya merupakan yang pertama kali beradaptasi dengan teknologi baru untuk memangkas biaya," tambahnya, dalam sebuah konten TikTok.

Selama tiga bulan berikutnya, dia terus melamar untuk posisi konten dan copywriting.

Baca juga: Peretas Bocorkan 100.000 Kredensial ChatGPT di Dark Web

Lalu, dia bertemu perusahaan yang ingin merekrut seorang copywriter untuk melatih sumber kecerdasan buatannya.

"Untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya seperti manusia. Kontraknya adalah enam bulan, karena itu adalah waktu yang dibutuhkan AI untuk belajar menulis seperti saya, namun dengan cara yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah," ujarnya.

Baca juga: Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

"Jika Anda beranggapan bahwa saya menolak wawancara lanjutan karena pekerjaan itu akan menghilangkan kemampuan saya di masa depan untuk mencari pekerjaan, Anda salah, teman. Di ambang kehancuran finansial, membuat pilihan yang tepat untuk keberlanjutan masa depan terganti kebutuhan makanan dan tempat tinggal," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com