Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Thailand Mulai Memilih Perdana Menteri Baru

Kompas.com - 13/07/2023, 18:02 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

BANGKOK, KOMPAS.com - Parlemen Thailand mulai memilih perdana menteri baru, dengan pemimpin Partai Maju Pita Limjaroenrat mencalonkan diri tanpa lawan.

Pria berusia 42 tahun itu menghadapi pertempuran sengit pada hari Kamis (13/7/2023) dengan koalisi delapan partainya kurang dari mayoritas mutlak di parlemen bikameral yang beranggotakan 749 orang.

Ada 676 legislator yang hadir untuk pemungutan suara pada hari Kamis, menurut laporan media lokal, dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: Jelang Pemilihan PM, KPU Thailand Usul Pencopotan Pita Limjaroenrat sebagai Anggota Parlemen

Pemungutan suara itu menandai momen penting setelah keberhasilan pemilihan mengejutkan Partai Move Forward atau Partai Maju dalam pemilihan Mei.

Pemilihan digelar di tengah kekhawatiran akan ketidakstabilan politik baru di negara yang telah mengalami lebih dari belasan kudeta militer dalam satu abad terakhir.

Partai progresif dan mitra aliansinya, Pheu Thai, mengalahkan partai promiliter konservatif dalam pemilu 14 Mei, yang dilihat secara luas sebagai penolakan keras terhadap hampir satu dekade pemerintahan yang dipimpin atau didukung oleh militer royalis.

Tapi tekad Pita untuk mengejar agenda anti-kemapanan Move Forward membuatnya berselisih dengan hubungan kuat antara kaum konservatif dan keluarga kaya yang telah membayangi politik Thailand selama beberapa dekade dan hampir pasti akan mencoba menggagalkannya.

Aliansinya menguasai 312 kursi, tetapi untuk mendapatkan 375 suara yang dibutuhkan, dia membutuhkan dukungan dari beberapa dari 249 anggota Senat majelis tinggi yang berhaluan konservatif yang ditunjuk oleh militer setelah kudeta tahun 2014.

Banyak Senator menentang agenda Move Forward, termasuk rencana kontroversial untuk mengubah undang-undang yang melarang penghinaan terhadap monarki.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk mencocokkan harapan dan dorongan dari masyarakat,” kata Pita kepada wartawan saat tiba di parlemen.

Baca juga: Hilangnya Pria Jerman di Thailand Terungkap, Ditemukan Mengenaskan di Lemari Es

"Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk menemukan konsensus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com