ISLAMABAD, KOMPAS.com - Ledakan bom bunuh diri terjadi di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pakistan pada Jumat (29/9/2023).
Sebagaimana diberitakan situs berita Al Jazeera, jumlah korban tewas akibat ledakan yang diduga dari bom bunuh diri di Provinsi Balochistan tersebut telah meningkat menjadi 34 orang.
Sementara, saluran berita Sky News melaporkan jumlah korban jiwa yang lebih banyak, yakni mencapai 52 orang.
Baca juga: Jawab Sisa Tanda Tanya Bom Bunuh Diri Kabul, AS Akan Wawancara Lebih Banyak Tentara
Yang pasti, keduanya menyebut, bom kuat itu meledak di sebuah pertemuan atau rapat umum peringatan Maulid Nabi Muhammad di distrik Mastung, Balochistan.
Ledakan bom disebut melukai sedikitnya 100 orang lainnya, termasuk puluhan orang yang berada dalam kondisi kritis.
"Sepertinya ini adalah serangan bunuh diri," kata perwira senior polisi setempat Javed Lehri, dikutip dari Al Jazeera.
Dia menambahkan bahwa pelaku meledakkan diri di dekat kendaraan Wakil Inspektur Polisi Nawaz Gishkori.
Administrator pemerintah Balochistan, Atta Ullah, mengatakan seorang perwira polisi senior, Mohammad Nawaz, termasuk di antara para korban tewas.
Menurut dia, para korban luka langsung diupayakan untuk dibawa ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan medis.
Al Jazeera melaporkan, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Baca juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Bom Bunuh Diri Pakistan yang Tewaskan 54 Orang
Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengonfirmasi adanya ledakan yang dilakukan oleh "elemen-elemen teroris" di Balochistan.
"Serangan terhadap orang-orang tak berdosa yang datang untuk berpartisipasi dalam prosesi Idul Fitri Milad-ul-Nabi adalah tindakan yang sangat keji," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, mengacu pada hari kelahiran nabi.
Pengeboman pada Jumat ini terjadi beberapa hari setelah pihak berwenang meminta polisi untuk tetap waspada karena kelompok-kelompok bersenjata dapat menargetkan aksi unjuk rasa pada hari tersebut.
Umat Islam di Pakistan dan di seluruh dunia merayakan hari kelahiran nabi Islam dengan mengadakan pertemuan publik.
Balochistan sendiri di masa lalu telah menjadi lokasi serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata.
Awal bulan ini, sedikitnya 11 orang, termasuk seorang pemuka agama terkemuka, terluka dalam sebuah ledakan di distrik yang sama, kata surat kabar Dawn.
Provinsi Balochistan yang kaya akan gas di perbatasan Afghanistan dan Iran telah menjadi lokasi pemberontakan dengan intensitas rendah oleh separatis Baloch selama lebih dari dua dekade.
Baca juga: Taliban Bunuh Dalang Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul
Kelompok separatis awalnya menginginkan bagian dari sumber daya provinsi, tetapi kemudian meluncurkan gerakan yang menyerukan kemerdekaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.