Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Sisa Tanda Tanya Bom Bunuh Diri Kabul, AS Akan Wawancara Lebih Banyak Tentara

Kompas.com - 16/09/2023, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Komando Pusat Pentagon telah memerintahkan wawancara terhadap sekitar dua lusin anggota militer lainnya yang berada di bandara Kabul.

Para pelaku bom bunuh diri itu menyerang selama penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang kacau. Serangan mematikan itu diyakini sebenarnya bisa dihentikan.

Wawancara yang diperintahkan oleh Erik Kurilla, seorang jenderal dan kepala Komando Pusat AS, sebagian dipicu pernyataan dari setidaknya satu anggota militer yang terluka dalam ledakan tersebut.

Baca juga: Taliban Bunuh Dalang Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

Anggota itu mengaku tidak pernah diwawancarai mengenai hal tersebut dan bahwa dia mungkin bisa menghentikan para penyerang.

Wawancara dimaksudkan untuk melihat apakah anggota militer yang tidak dilibatkan dalam penyelidikan awal mempunyai informasi baru atau berbeda.

Dilansir dari Guardian, keputusan tersebut, menurut para pejabat, tidak membuka kembali penyelidikan pemerintah terhadap pengeboman mematikan dan penarikan diri dua tahun lalu.

Namun wawancara tambahan mungkin akan dimanfaatkan para kritikus di Kongres, sebagian besar dari Partai Republik, sebagai bukti bahwa pemerintahan kepresidenan Joe Biden ceroboh dalam penyelidikan serangan tersebut, selain kesalahan dalam menangani penarikan pasukan.

Beberapa keluarga korban tewas dan terluka mengeluh bahwa Pentagon tidak cukup transparan mengenai pemboman yang menewaskan 170 warga Afghanistan dan 13 anggota militer AS.

Investigasi Komando Pusat AS menyimpulkan pada bulan November 2021 bahwa situasi keamanan di Gerbang Abbey bandara ketika warga Afghanistan semakin putus asa untuk melarikan diri memanglah buruk

“Serangan itu tidak dapat dicegah secara taktis tanpa menurunkan misi untuk memaksimalkan jumlah pengungsi," sebutnya.

Baca juga: Taliban Bunuh Dalang Pengeboman Bandara Kabul yang Tewaskan 170 Warga Afghanistan pada 2021

Pentagon mengatakan bahwa peninjauan terhadap serangan bunuh diri tersebut tidak menghasilkan identifikasi awal mengenai kemungkinan penyerangan.

Komando Pusat berencana untuk berbicara dengan sejumlah anggota militer yang terluka parah dalam pemboman di Gerbang Abbey dan harus segera dievakuasi dari negara tersebut untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Taliban Bunuh Komandan ISIS di Kabul

Mereka mewakili sebagian besar wawancara yang direncanakan, namun beberapa orang lain yang tidak dirugikan juga disertakan. Para pejabat tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah wawancara dapat bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Global
Banyak Orang Asia hingga Amerika Latin Diperkirakan Konsumsi Serangga

Banyak Orang Asia hingga Amerika Latin Diperkirakan Konsumsi Serangga

Global
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Global
Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com