Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri MITI Malaysia: Indonesia Negara Bersahabat untuk Investor, Risiko Lebih Rendah

Kompas.com - 21/08/2023, 16:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz pada Minggu (20/8/2023) mengatakan, Indonesia adalah negara bersahabat bagi investor asing.

Tengku Zafrul menyampaikannya dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com di Hotel Padma, Semarang, Jawa Tengah, saat sela-sela rangkaian pertemuan para Menteri Ekonomi Asia Tenggara (ASEAN Economic Ministers/AEM).

Menurut Tengku Zafrul, Indonesia juga sangat bersahabat bagi investor Malaysia khususnya karena risikonya lebih rendah.

Baca juga: Usai Kunjungi IKN Nusantara, Rombongan Pengusaha Singapura Tertarik Tanam Investasi

"Semua investor pasti mitigating and managing the risk (mempertimbangkan risiko). Untuk Indonesia sedikit lebih mudah, karena ada kesamaan budaya, kerja sama bilateral yang sudah terjalin lama," ungkap pria berusia 50 tahun tersebut, mengacu kepada Malaysia.

“Indonesia dari segi risiko lebih rendah, karena kami memahami pasarnya di sini.”

“Indonesia dari segi profil investasinya--tidak hanya Malaysia tapi juga bagi dunia--sangat bersahabat untuk investor. (Dalam) tiga sampai lima tahun terakhir terus membaik," lanjutnya.

Menteri MITI Malaysia tersebut menambahkan, Thailand dan Vietnam pun lebih kurang sama bersahabatnya, tetapi dari segi budaya investor Malaysia lebih mudah masuk ke Indonesia.

Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz saat wawancara eksklusif dengan Kompas.com di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah, Minggu (20/8/2023). Tengku Zafrul mengunjungi Indonesia dalam rangka pertemuan ASEAN Economic Ministers.UNIT MEDIA PEJABAT MENTERI MITI MALAYSIA/WAN NORLELA Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz saat wawancara eksklusif dengan Kompas.com di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah, Minggu (20/8/2023). Tengku Zafrul mengunjungi Indonesia dalam rangka pertemuan ASEAN Economic Ministers.
Diberitakan Kompas.com sebelumya, Selama periode 2017-2022 realisasi investasi Malaysia di Indonesia mencapai 10,1 miliar dollar AS (Rp 154,8 triliun) dengan menempati peringkat ke-7 negara dengan realisasi terbesar di Indonesia dari total 157 negara.

Adapun sektor investasi terbesar yang didominasi adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri kimia dan farmasi, industri makanan, tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan, serta industri kertas dan percetakan.

Baca juga: Presiden Vietnam Mundur, Investasi Asing Bisa Terpengaruh

Kemudian pada 7 Maret 2023, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa setidaknya ada sepuluh perusahaan besar di "Negeri Jiran" yang akan berinvestasi besar dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Indonesia.

“Dalam diskusi kami baru-baru ini dengan Pemerintah Indonesia, beberapa perusahaan lain terlibat, seperti TNB (Tenaga Nasional Berhad) dan Telekom (Telekom Malaysia Berhad). Setidaknya ada sepuluh perusahaan di sana," ucap Anwar, dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama.

Selanjutnya pada Minggu (20/8/2023) Menteri Zafrul meneruskan, sebenarnya ada lebih dari 11 investor Malaysia yang akan berinvestasi besar di IKN.

Ketika Anwar melawat ke Indonesia pada Januari 2023, urai Zafrul, memang ada 11 Letter of Intent (LoI) yang ditandatangani sektor swasta Malaysia dan diserahkan ke Otorita IKN, tetapi setelah itu ada dua sampai tiga lagi termasuk dari Sarawak yang bergerak di bidang energi.

"Ada sektor waste management (manajemen limbah), perumahan, healthcare (perawatan kesehatan). Banyak sektor-sektor yang sudah dijalin MoU (Nota Kesepahaman) dengan perusahaan Indonesia."

"Letak IKN dekat dengan Sarawak, jadi ada satu investor dari negara bagian itu yang akan masuk yaitu kelistrikan," pungkas Zafrul.

Baca juga: Sabah Malaysia Ingin Punya Fasilitas Publik Setara IKN

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ade Miranti Karunia, Irawan Sapto Adhi | Editor: Aprilia Ika, Irawan Sapto Adhi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com