KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – PM Malaysia Anwar Ibrahim menyebutkan, setidaknya ada 10 perusahaan besar Malaysia sedang mempertimbangkan kemungkinan melakukan investasi besar dalam proyek-proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Indonesia.
Dia menyampaikan hal itu saat menjawab pertanyaan dari anggota Parlemen Tanjong Manis Yusuf Abd Wahab tentang sejauh mana keterlibatan perusahaan Malaysia dalam proyek pembangunan IKN dalam sesi dengar pendapat di Gedung Dewan Rakyat, Kuala Lumpur, pada Selasa (7/3/2023).
PM Datuk Seri Anwar Ibrahim kemudian merinci, sembilan perusahaan besar tersebut berasal dari Semenanjung Malaysia, sedangkan satu dari Sarawak.
Baca juga: Bank di Malaysia Kembalikan Uang Pengusaha Rp 3,4 Miliar yang Hilang dalam 14 Detik
Dia menyatakan, para perusahaan tersebut secara serius tengah mempelajari kemungkinan melakukan investasi di IKN.
“Dalam diskusi kami baru-baru ini dengan Pemerintah Indonesia, beberapa perusahaan lain terlibat, seperti TNB (Tenaga Nasional Berhad) dan Telekom (Telekom Malaysia Berhad). Setidaknya ada 10 perusahaan di sana," ucap Anwar, dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama.
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Perdana Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Abang Johari Tun Openg terkait rencana investasi perusahaan Malaysia di IKN ini.
"Saya mengatakan kepada Perdana Menteri Sarawak, karena Sarawak lebih dekat (ke IKN) dan telah memimpin, upaya ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah Sarawak, sehingga kami dapat memperoleh keuntungan lebih banyak,” ucap Anwar.
Baca juga: Asisten Menlu AS Kritenbrink Akan Kunjungi Indonesia dan Malaysia, Ini Sederet Agendanya
Pada kesempatan itu, dia juga menerima pertanyaan dari anggota Parlemen lain, yakni Datuk Mumtaz Md Nawi (Perikatan Nasional-Tumpat) tentang kesiapan Pemerintah Malaysia melibatkan masyarakat lokal di Sabah dan Sarawak dalam rencana pembangunan IKN di Indonesia.
Menjawab pertanyaan itu, Anwar mengatakan, Pemerintah juga sedang menjajaki kemungkinan menjalin kerja sama dengan universitas, pemuda, organisasi Islam, pemerintah negara bagian, dan organisasi non-pemerintah di area yang terlibat.
“Belum ada rencana yang lebih aktif, tapi saya yakin berdasarkan kemajuan proyek pembangunan IKN, kita harus melihat kemungkinan kerja sama itu,” ujarnya.
PM mengatakan, sinergi kerja sama antara Malaysia dan Indonesia terkait pembangunan ibu kota baru Indonesia akan menguntungkan kedua negara.
“Presiden Jokowi (Joko Widodo) juga sudah menginformasikan kepada saya bahwa di antara negara-negara ASEAN, Malaysia termasuk yang terdepan dan peserta aktif dalam kerja sama ini,” imbuhnya.
Baca juga: 9 Tahun Pesawat MH370 Hilang, Keluarga Korban Desak Malaysia Lakukan Pencarian Lagi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.