Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Dakwaan Baru Justru Tingkatkan Dukungan kepada Saya

Kompas.com - 18/08/2023, 07:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia/Cindy Saine

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menyusul setiap dakwaan baru, Donald Trump, mantan presiden dan calon terdepan Partai Republik saat ini membanggakan bahwa posisinya justru meningkat di antara para pendukung setianya, dan survei opini mengonfirmasi bahwa dia benar.

Namun, jajak pendapat lain menunjukkan Trump memiliki kerentanan menjelang pemilihan umum, di mana dia harus memenangkan sebagian suara independen dan Demokrat untuk memenangkan pemilihan.

Pada pekan ini di Fulton County (distrik setingkat kabupaten), Georgia, Jaksa Wilayah Fani Willis mengumumkan dakwaan keempat untuk mantan Presiden Donald Trump.

Baca juga: Trump Didakwa di Negara Bagian Georgia atas Kasus Pilpres AS 2020

Dakwaan kali ini sehubungan dengan tuduhan bahwa dia berusaha untuk membatalkan kekalahannya dari kandidat Demokrat Joe Biden pada pemilu 2020 di negara bagian itu.

Berbicara pada rapat umum kampanye pada awal Agustus di Montgomery, Alabama, Trump menyebut dakwaan itu “konyol” dan mengatakan dakwaan-dakwaan itu hanya akan meningkatkan dukungan bagi dirinya.

“Setiap kali mereka mengajukan dakwaan, peringkat kami naik dalam jajak pendapat. Kami membutuhkan satu dakwaan lagi untuk mengakhiri pemilu ini. Satu dakwaan lagi dan pemilu ini berakhir. Bahkan tidak ada yang punya kesempatan,” kata Trump.

Menurut survei Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research yang dilakukan sebelum dakwaan di Georgia diumumkan, 74 persen warga Republik mengatakan akan mendukung Trump pada November 2024.

Tetapi 53 persen dari semua orang Amerika yang disurvei mengatakan mereka pasti tidak akan mendukungnya, dan 11 persen lainnya mengatakan mereka mungkin tidak akan mendukungnya pada November 2024.

Trump juga menghadapi dakwaan di Washington, New York dan Florida. Semua ini bisa menjadi beban bagi sebagian besar kandidat, tetapi belum tentu bagi Trump, kata seorang pakar kepada VOA.

Baca juga: Hakim Peringatkan Trump Berhati-hati Bagikan Bukti Kasusnya

Anthony Michael Kreis adalah Asisten Profesor Hukum di Universitas Negeri Georgia. Dia berbicara kepada VOA melalui Zoom.

“Tetapi saya tidak akan terkejut jika kita melihat Donald Trump mengambil keuntungan dari proses ini dan mencoba menggunakannya untuk mendapatkan tambahan liputan media karena dalam banyak hal, kampanye kepresidenannya pada saat ini adalah sidang di Fulton County, sidang di Washington, D.C. dan juga sidang-sidang lainnya di New York dan Florida,” ujarnya.

Pakar lain mengatakan kepada VOA dia prihatin bahwa sebagian besar pemimpin Republik telah gagal mengutuk Trump dan menjauhkan diri darinya karena tuduhan bahwa dia berusaha membatalkan hasil pemilu 2020.

Larry Sabato adalah analis politik veteran di University of Virgina. Dia berbicara kepada VOA melalui Zoom.

“Dan jika Partai Republik membebani negara dengan Donald Trump sebagai calon mereka, maka apapun bisa terjadi. Terutama karena Partai Demokrat akan memiliki seorang petahana berusia 82 tahun atau hampir 82 tahun yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua –saya berharap dia hidup sampai 100 tahun,” ucapnya.

Sebagian warga Amerika mengatakan usia menjadi keprihatinan terutama dengan kedua kandidat terdepan—Biden berusia 80 tahun dan Trump berusia 77 tahun.

Baca juga: Pengacara Donald Trump Minta Sidang Kasus Pemilu 2020 Ditunda

Trump berusaha untuk menunda sidang sampai setelah pemilu 2024, tetapi sejumlah ahli mengatakan bahwa pemilih akan lebih baik untuk mengetahui apakah dia dinyatakan tidak bersalah atau bersalah, terutama atas tuduhan terkait dengan upaya menghentikan alih kekuasaan secara damai untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com