Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabar Menunggu, Pria Ini Jadi Satu-satunya Penumpang Pesawat Setelah Delay 18 Jam

Kompas.com - 26/07/2023, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NPR

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pria bernama Phil Stringer mengalami mimpi buruk sekaligus mimpi yang menjadi kenyataan dalam satu hari.

Dia menunggu penundaan penerbangan selama 18 jam dan mendapati dirinya menjadi satu-satunya penumpang di dalam pesawat.

Stringer, 34 tahun, adalah chief operating officer dari sebuah broker real estat dan juga menjadi konsultan bagi perusahaan dalam menggunakan AI.

Baca juga: Pesawat Angkut Militer Kanada Tabrak Pesawat Perancis yang Diparkir

Dia sering bepergian untuk bekerja dan, meskipun banyak masalah yang melanda industri penerbangan, dia mengatakan bahwa perjalanannya secara umum berjalan lancar, sampai suatu hari Minggu akhir bulan lalu.

Penerbangannya di pagi hari dari Oklahoma City ke Charlotte ditunda secara bertahap sepanjang hari karena alasan pemeliharaan.

Seperti dilansir NPR, dia lantas menuju ke kedai Starbucks di bandara.

Ketika dia akhirnya dipanggil ke pesawat tepat sebelum tengah malam, dia mendapati tempat itu hampir kosong.

"Saya mengira semua orang sudah naik dan saya terlambat karena tidak ada seorang pun di sana," kata Stringer.

"Tapi petugas gerbang berkata, 'Tidak, sayang, kamu satu-satunya yang tersisa," tambahnya.

Saat itu hanya ada Stringer dan empat pramugari, yang menurutnya dipanggil kembali dari hotel mereka untuk penerbangan yang memakan waktu sekitar dua setengah jam.

Baca juga: Viral Pramugari Larang Penumpang Naik Pesawat karena Mabuk

Dia mengatakan bahwa mereka secara kolektif memutuskan untuk melakukan yang terbaik dalam situasi yang kurang ideal.

Mereka menghabiskan waktu selama penerbangan dengan bercanda, menggoda, dan mengobrol satu sama lain, sebuah pengalaman yang ia dokumentasikan dalam video TikTok yang kini menjadi viral.

Penerbangan akhirnya mendarat sekitar pukul 03.30 pagi waktu setempat.

Stringer dan para pramugari tetap saling berhubungan, mengirim pesan secara teratur dalam obrolan grup tentang kehidupan sehari-hari terkait ketenaran mereka yang viral.

Baca juga: Aksi Gila Pria Ancam Gorok Pramugari dengan Sendok Setelah Buka Pintu Darurat Pesawat

Dia bahkan telah membeli tiket pesawat untuk mengunjungi mereka di markas mereka di Dallas akhir bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com