Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Siap Hadapi Larangan Mencalonkan Diri pada 2026

Kompas.com - 22/06/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

BRASIL, KOMPAS.com - Masa depan politik salah satu nama besar Brasil dipertaruhkan minggu ini ketika hakim bersiap untuk memutuskan apakah mantan presiden Jair Bolsonaro, dibolehkan atau dilarang mencalonkan diri lagi.

Anggota mahkamah pemilu Brasil akan berkumpul pada Kamis (22/6/2023) untuk mempertimbangkan kasus pertama dari 16 kasus yang diajukan terhadap mantan presiden sayap kanan itu, yang gagal memenangkan masa jabatan kedua setelah kalah dalam pemilu Oktober lalu dari Luiz Inacio Lula da Silva yang berhaluan kiri .

Jika mayoritas mutlak dari tujuh hakim pengadilan memutuskan Bolsonaro bersalah karena menyalahgunakan kekuasaan kepresidenannya untuk meningkatkan kampanye pemilihannya kembali, dia dapat dilarang mencari jabatan kembali selama delapan tahun.

Baca juga: Akankah Brasil Ekspor Sapi ke Indonesia?

Dilansir dari Guardian, hal itu akan mengesampingkan Bolsonaro dari pemilihan umum Brasil berikutnya pada tahun 2026.

Itu berarti peniru radikal Donald Trump, yang sekarang berusia 68 tahun ini, akan berusia 75 tahun pada saat dia dapat mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2030.

Dia juga akan melewatkan pemilihan pada tahun 2024 dan 2028.

“Tanda-tandanya tidak bagus tapi saya santai,” kata Bolsonaro kepada para pendukung akhir pekan lalu ketika para pendukungnya bersiap untuk keputusan tersebut.

Pengamat politik yakin vonis bersalah sudah pasti tetapi kemungkinan akan ditunda, mungkin hingga September, jika hakim meminta lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan bukti.

Kasus tersebut berkaitan dengan keputusan Bolsonaro untuk memanggil puluhan diplomat asing ke kediamannya sebelum pemilihan tahun lalu untuk membuat klaim tidak berdasar terhadap sistem pemungutan suara elektronik Brasil.

Tetapi para hakim juga akan mempertimbangkan peristiwa yang lebih baru seputar kerusuhan 8 Januari 2023 di Brasília, termasuk penemuan polisi atas cetak biru pengambilalihan militer di rumah mantan menteri kehakiman Bolsonaro.

Baca juga: Vini Jr Disebut Jadi Nama UU di Brasil Setelah Kasus Rasisme di Spanyol

“Bolsonaro harus dikeluarkan dari arena politik karena dia melanggar aturan bidang politik dan dia berusaha menghancurkan arena politik,” kata Bruno Boghossian, kolumnis surat kabar Folha de S Paulo.

“Seseorang yang mencoba untuk tetap berkuasa setelah kalah dalam pemilihan tidak boleh bersaing dalam pemilihan. Mereka tidak mengikuti aturan permainan … jadi mereka harus dikeluarkan dari permainan,” tambah Boghossian.

Pengusiran Bolsonaro yang diantisipasi akan dirayakan oleh jutaan pencela yang merasa ngeri dengan serangan gencar terhadap demokrasi, lingkungan, dan seni yang terungkap selama masa kepresidenannya 2019-2023.

Baca juga: Ancaman Flu Burung di Brasil Picu Darurat Kesehatan

Tetapi beberapa orang khawatir keputusan itu dapat memperkuat mantan presiden, memungkinkan dia, seperti Trump atau Boris Johnson, untuk berpura-pura sebagai martir politik yang dianiaya.

Yang lain percaya mengesampingkan Bolsonaro dapat membantu kemenangan pesaingnya

Thomas Traumann, seorang jurnalis dan pakar politik Brasil, mengatakan dia curiga beberapa sekutu Lula lebih suka menghadapi kandidat yang sangat terpolarisasi seperti Bolsonaro dalam pemilu 2026, sama seperti beberapa orang di dalam partai Buruh Inggris yang lebih suka menghadapi Johnson daripada Rishi Sunak.

Baca juga: Brasil Ajukan Protes Resmi ke Spanyol atas Pelecehan Rasis terhadap Vinicius

“Mereka tidak akan pernah mengakui ini, tapi jelas … jauh lebih baik menghadapi lawan seperti Bolsonaro daripada lawan yang mampu bergerak di antara sayap kanan dan tengah,” kata Traumann.

Jika Bolsonaro dilucuti dari hak politiknya, orang yang dianggap akan menggantikannya adalah Tarcísio de Freitas, gubernur Sao Paulo berusia 48 tahun dan mantan menteri infrastruktur Bolsonaro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com