Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 21:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Legislator di negara bagian Rio de Janeiro, Brasil, pada Selasa (6/6/2023) menyetujui undang-undang untuk menghentikan pertandingan sepak bola yang diwarnai pelecehan rasis.

Penyetujuan UU ini dilakukan setelah penyerang Brasil yang bermain di klub Real Madrid yaitu Vinicius Jr mendapat perlakuan rasis di Valencia.

Vinicius yang merupakan penduduk asli Rio de Janeiro, berulang kali menjadi sasaran ujaran rasis selama dua tahun terakhir di Spanyol.

Baca juga: Spanyol Buka Penyelidikan atas Nyanyian Rasis kepada Vinicius

Prof Josemar, deputi negara bagian Rio de Janeiro yang menyusun undang-undang tersebut, mengatakan bahwa perlakuan terhadap Vinicius "memperkuat kebutuhan membuat kebijakan untuk mendorong rasa hormat, serta protokol guna memerangi rasisme di stadion."

Setelah disetujui dengan suara bulat oleh dewan legislatif, dia menulis di Twitter bahwa UU ini adalah langkah penting untuk memerangi rasisme di stadion sepak bola.

Undang-undang yang disebut oleh para pendukung sebagai Vini Jr Law ini akan dikirim ke gubernur untuk disetujui.

Di teksnya menyatakan, jika ada keluhan atau perilaku rasis yang terbukti, maka pertandingan akan dihentikan sementara, atau ditunda jika insiden tersebut berulang atau merupakan perbuatan kelompok.

Siapa pun dapat melaporkan dugaan tindakan rasis kepada pihak berwenang, lanjut bunyi UU tersebut, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Brasil Ajukan Protes Resmi ke Spanyol atas Pelecehan Rasis terhadap Vinicius

Lahir di Sao Goncalo, negara bagian Rio de Janeiro, Vinicius berkembang menjadi salah satu pemain paling tajam di La Liga Spanyol sejak tiba dari Flamengo pada 2018 seharga 46 juta euro.

Pemain berusia 22 tahun ini memiliki keahlian olah bola yang mumpuni disertai kecepatan lari.

Namun, Vinicius juga berulang kali menjadi sasaran orang-orang rasis. Setelah dilecehkan di Stadion Mestalla Valencia pada Mei 2023, Vinicius bekata Spanyol sekarang milik orang rasis dan negara itu dianggap rasis di Brasil.

Insiden terbaru ini turut memicu kecaman luas terhadap budaya sepak bola Spanyol dan penanganan diskriminasi oleh pihak berwenang.

Di kota Rio de Janeiro, patung Kristus Sang Penebus yang terkenal tidak dinyalakan bulan lalu untuk memprotes perlakuan terhadap Vinicius Jr, sedangkan Brasil mengajukan keluhan resmi kepada Duta Besar Spanyol.

Polisi di Spanyol mengatakan, tiga orang telah ditangkap terkait kasus rasisme Vinicius di Valencia.

Baca juga: Polisi Spanyol Tangkap 7 Orang Terkait Insiden Rasisme terhadap Vinicius

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

 Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Global
Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan 'Mungkin Berhantu' di Depan Rumah

Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan "Mungkin Berhantu" di Depan Rumah

Global
Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Global
Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Global
Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Global
Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Global
Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Global
AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

Global
Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Global
Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Global
Jerman Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia di Gostomel Ukraina

Jerman Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia di Gostomel Ukraina

Global
Bulgaria Akan Kirim Senjata Era Soviet yang Sudah Tua dan Cacat ke Ukraina

Bulgaria Akan Kirim Senjata Era Soviet yang Sudah Tua dan Cacat ke Ukraina

Global
Korea Utara Masukkan Status Senjata Nuklir ke Dalam UU

Korea Utara Masukkan Status Senjata Nuklir ke Dalam UU

Global
Ledakan Besar Terjadi di Dekat Bandara Ibu Kota Uzbekistan

Ledakan Besar Terjadi di Dekat Bandara Ibu Kota Uzbekistan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com