Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Brasil Dukung BRICS Punya Mata Uang Sendiri, Ambisi Runtuhkan Dominasi Dollar AS

Kompas.com - 19/04/2023, 10:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BRASILIA, KOMPAS.com – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyampaikan dukungannya terhadap wacana mata uang baru dari BRICS, organisasi dagang sejumlah negara yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Lula pada Kamis (13/4/2023) saat berkunjung ke New Development Bank yang berada di Shanghai, China.

Untuk diketahui, New Development Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang dibentuk oleh negara-negara BRICS di mana mantan Presiden Brasil Dilma Rousseff ditunjuk sebagai CEO-nya.

Baca juga: Rusia dan China Segera Ciptakan Mata Uang Baru, Ingin Lepas dari Dollar AS

“Mengapa lembaga seperti bank BRICS tidak dapat memiliki mata uang untuk membiayai hubungan perdagangan antara Brasil dan China, antara Brasil dan semua negara BRICS lainnya?” kata Lula.

“Siapa yang memutuskan bahwa dollar AS adalah mata uang (perdagangan) setelah berakhirnya paritas emas?” sambung Lula, sebagaimana dilansir Bloomberg.

Sejauh ini, China tengah meningkatkan upaya dalam penggunaan mata uangnya, yuan, sebagai alat tukar dalam perdagangan luar negeri.

Bulan lalu, Brasil dan China sepakat mempermudah penyelesaian operasi perdagangan luar negeri mereka dalam yuan atau reais.

Baca juga: Britcoin: Rencana Berani Inggris Luncurkan Mata Uang Digital

Upaya tersebut bertujuan untuk memangkas biaya dengan menghilangkan mata uang ketiga dari transaksi kedua negara.

Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad, yang menemani Lula dalam perjalanannya ke China, mengatakan mata uang lokal sudah digunakan dalam perdagangan bilateral melalui sejumlah instrumen contohnya penerimaan kredit.

Haddad menambahkan, tujuannya adalah untuk memperluas mekanisme yang memungkinkan operasi perdagangan diselesaikan tanpa perantaraan mata uang ketiga.

“Keuntungannya adalah untuk menghindari straitjacket yang diberlakukan dengan memastikan operasi perdagangan diselesaikan dalam mata uang negara yang tidak terlibat dalam transaksi,” kata Haddad kepada wartawan di Shanghai.

Baca juga: Dampak Kerusuhan Brasil: Gedung Pemerintah Rusak, Mata Uang Jatuh

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, seorang anggota parlemen Rusia, Alexander Babakov, menyampaikan usulan peluncuran mata uang dari BRICS.

Menurut Babakov, BRICS sedang dalam proses menciptakan mata uang baru sebagai strategi pembayasan agar tidak bergantung dengan dollar AS atau euro.

Dia menyebutkan bahwa mata uang baru akan didasarkan pada emas dan komoditas lain seperti elemen tanah jarang, sebagaimana dilansir Live Mint.

Akan tetapi, dia tidak merinci detail lain mengenai mata uang baru Rusia dan China beserta negara-negara BRICS. Pejabat Rusia lain juga belum mengonfirmasinya.

Dilansir dari Firstpost, pembahasan mengenai mata uang baru paling cepat akan terjadi pada KTT BRICS di Afrika Selatan pada Agustus tahun ini.

Baca juga: Protes Nasional Buat Mata Uang Iran Jatuh ke Titik Terendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com