Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Lee Yakin Singapura Bisa Hindari Kontraksi Ekonomi

Kompas.com - 30/04/2023, 17:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com – PM Singapura Lee Hsien Loong pada Minggu (30/4/2023), menyatakan keyakinan Singapura akan bisa menghindari kontraksi ekonomi pada tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi Singapura diperkirakan akan melambat pada tahun ini, tetapi kita akan bisa mengindari kontraksi langsung,” kata Lee.

Kinerja ekonomi Singapura sering dipandang sebagai barometer kondisi ekonomi global karena ketergantungannya pada perdagangan dengan negara-negara lain di dunia.

Baca juga: PM Lee: Singapura Akan Anggap Biasa Seks Antarpria

Pusat keuangan ini juga memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia yang berfungsi sebagai penghubung utama antara Asia dan seluruh dunia.

Dalam pesan tahunan untuk memperingati Hari Buruh atau May Day, Lee mengatakan ada harapan inflasi akan menurun pada paruh kedua tahun ini dan angka-angka penghematan masih bisa dikelola atau diatasi.

"Tapi, lingkungan eksternal kita tetap bergejolak, penuh dengan ketegangan geopolitik yang serius," ucap Lee memperingatkan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dia merujuk pada risiko resesi di Barat ketika suku bunga terus mengalami kenaikan untuk memerangi inflasi di sana.

"Sistem perdagangan multilateral semakin dirusak oleh meningkatnya sentimen nasionalis dan proteksionis, yang memengaruhi perdagangan dan kerja sama internasional," kata PM Lee.

Perekonomian Singapura tumbuh 3,6 persen pada 2022, melambat dari 8,9 persen pada 2021.

Baca juga: Singapura Akan Ganti PM, Lee Hsien Loong Digantikan Menkeu Lawrence Wong

Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) mengatakan produk domestik bruto (PDB) negara mereka diperkirakan akan tumbuh antara 0,5 persen dan 2,5 persen tahun ini.

Lee mengungkapkan, Singapura harus beradaptasi dengan gangguan-gangguan ekonomi dari industri dan teknologi yang sedang berkembang.

"Kelangsungan hidup Singapura bergantung pada kita tetap terbuka dan melakukan bisnis dengan dunia," katanya.

"Ini berarti terus mengubah industri kita, meningkatkan kemampuan yang ada, dan membangun yang baru saat kami bergerak ke pasar yang berkembang,” jelas PM Lee.

Baca juga: Penjelasan PM Lee Soal Sikap Tegas Singapura terhadap Invasi Rusia ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com