Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Tari Pendet, Ratoh Jaroe, dan Goyang Maumere Berhasil Bikin Warga Namibia Ikut Berjoged

Kompas.com - 27/04/2023, 16:56 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tiga tari tradisional Indonesia berhasil membuat warga Namibia turut larut dan ikut berjoged saat dimainkan dalam gelaran seni yang diinisiasi Ombetja Yehinga Organisation (OYO) di Pusat Kebudayaan Prancis di Namibia (FNCC), Windhoek, Jumat (14/4/2023).

Adapun tiga tari yang dipamerkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Windhoek dalam acara Dance-a-thon, yakni Pendet, Ratoh Jaroe, dan Maumere. Dance-a-thon sendiri merupakan salah satu rangkaian acara perayaan ulang tahun ke-20 OYO.

Pada kesempatan tersebut, istri Duta Besar RI untuk Namibia Y M Wisnu Edi Pratignyo, Nyonya Anti Pratignyo, menjelaskan makna Tari Pendet dan ikut memeragakan beberapa gerakan dasar.

Selanjutnya, empat anak perempuan staf KBRI Windhoek pun tampil gemulai membawakan Tari Pendet. Penampilan Tari Pendet diikuti oleh Tari Ratoh Jaroe asal Aceh.

Baca juga: Reaksi Warga Namibia Cicipi Pepes Tahu dan Terung Balado

Warga Namibia pun menyambut meriah saat menyaksikan tarian tradisional Indonesia itu.

Keharmonisan gerakan Tari Ratoh Jaroe dibawakan dengan apik oleh tujuh orang penari yang merupakan warga lokal asal Kota Windhoek, Namibia.

Tari Maumere pun ditampilkan di panggung Dance-a-thon. Tari Maumere ini dibawakan oleh para staf KBRI. Saking antusias dan larut dalam irama, para penonton ikut menari bersama staf KBRI. Dok. Humas KBRI Windhoek Tari Maumere pun ditampilkan di panggung Dance-a-thon. Tari Maumere ini dibawakan oleh para staf KBRI. Saking antusias dan larut dalam irama, para penonton ikut menari bersama staf KBRI.

Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Windhoek Ari Hadiman mengatakan, kepiawaian para penari bergerak mengikuti irama musik tradisional Aceh merupakan hasil pelatihan intensif oleh KBRI.

“Latihan dilakukan selama satu bulan oleh anggota staf KBRI dan Anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI Windhoek,” ujar Ari dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Dubes RI di Windhoek Jajaki Potensi Kerja Sama Sektor Agribisnis Angola

Pada kesempatan sama, Direktur Sanggar Seni OYO Phillipe Talavera mengapresiasi partisipasi KBRI dalam Dance-a-thon.

“Kami berterima kasih atas dukungan KBRI dalam pertunjukan yang kami gelar. Tarian tradisional Indonesia sangat menarik dengan pakaian tari tradisional yang berwarna-warni,” kata Filipe.

Penari sanggar OYO pun menyampaikan ketertarikan mereka untuk mempelajari tarian Indonesia lainnya yang bernuansa dinamis, seperti Ratoh Jaroe.

Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Windhoek Ari Hadiman mengatakan, kepiawaian para penari bergerak mengikuti irama musik tradisional Aceh merupakan hasil pelatihan intensif oleh KBRI. Dok. Humas KBRI Windhoek Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Windhoek Ari Hadiman mengatakan, kepiawaian para penari bergerak mengikuti irama musik tradisional Aceh merupakan hasil pelatihan intensif oleh KBRI.

Sebagai penutup, Tari Maumere pun ditampilkan di panggung Dance-a-thon. Tari Maumere ini dibawakan oleh para staf KBRI. Saking antusias dan larut dalam irama, para penonton ikut menari bersama staf KBRI.

Mereka pun tak segan memuji pertunjukan tarian tradisional Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com