Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudan Perang, 897 WNI Sudah Dievakuasi

Kompas.com - 27/04/2023, 12:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

KHARTOUM, KOMPAS.com - Pemerintah mengabarkan bahwa warga negara Indonesia telah dievakuasi dari Sudan pada hari Rabu (26/4/2023).

Gelombang sebelumnya telah berlangsung selama tiga hari pembukaan jalur kemanusiaan di negara tersebut.

”Pada evakuasi tahap pertama jumlah WNI ada 569 orang. Mereka bertolak dari Port Sudan ke Jeddah,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers.

Baca juga: Dubes dan Konjen RI Sambut Evakuasi 557 WNI dari Sudan

Tim Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha kemudian kembali ke Port Sudan dari Jeddah. Mereka menyiapkan evakuasi tahap dua yang prosesnya tengah berlangsung.

”Gelombang kedua WNI ini sudah tiba di Port Sudan dari Khartoum,” ujar Retno Marsudi.

Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa, terdapat pula anggota Palang Merah Indonesia (PMI) dengan keluarganya dan seorang tenaga profesional airlines.

Hambatan perjalanan

Perjalanan Khartoum-Port Sudan menempuh jarak 800 kilometer. Para WNI tersebut terdiri dari 328 orang, yaitu 294 laki-laki, 29 perempuan, dan 5 anak. Umumnya mereka adalah mahasiswa dan beberapa merupakan karyawan di maskapai penerbangan.

Perjalanan ke Port Sudan itu melewati Kota Atbarra dan Sawakin. Menlu menuturkan terjadi kecelakaan tunggal yang menimpa salah satu dari tujuh unit bus pengangkut WNI di Atbarra akibat jalanan rusak.

"Tiga orang WNI terluka dan sedang dirawat di rumah sakit di Port Sudan. Pengemudi mengalami kelelahan sehingga membuat bus terperosok ke luar jalur, "ungkap Retno. Mereka akan melanjutkan penyeberangan apabila dokter mengizinkan.

Baca juga:

Bantuan Arab Saudi

Secara total sudah 897 WNI, dari 937 WNI yang tercatat berada di Sudan, telah dievakuasi.

Sisa WNI lainnya menurut Kemenlu, tidak berangkat keluar Sudan karena alasan keluarga, tidak berada di Sudan karena tengah mudik ke tanah air dan lainnya sedang berada di luar negeri.

Pemerintah Indonesia juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang telah memfasilitasi jalur transportasi laut dari Port Sudan menuju Jeddah.

Situasi mencekam setelah meletusnya pertempuran antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.

Perang memperebutkan kekuasaan tersebut menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses ke layanan dasar. Pertempuran tersebut menghancurkan rencana untuk memulihkan pemerintahan sipil di Sudan.

(Sumber tambahan: Kemenlu RI)

Baca juga: Ada Apa di Sudan dan Kenapa Terjadi Perang?

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Sekitar 900 WNI Sudah Dievakuasi dari Sudan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com