MOSKWA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (3/4/2023) melaporkan tidak ada kemajuan di Kota Bakhmut, Ukraina timur, berbeda dengan klaim tentara bayaran Grup Wagner yang merebut gedung pemerintahan.
Kantor berita AFP melaporkan, perang di kota industri Bakhmut adalah pertempuran terlama dari kampanye militer Rusia di Ukraina.
Ketua Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, di kanal Telegram pada Senin menuliskan, "Secara hukum, Bakhmut telah direbut. Musuh terkonsentrasi di wilayah barat."
Baca juga: Grup Wagner Klaim Rebut Bakhmut dari Ukraina secara Hukum
Dalam video yang menyertai unggahan tersebut, Prigozhin terlihat memegang bendera Rusia yang menurutnya akan dipasang pasukannya di balai kota Bakhmut.
Namun, Kementerian Pertahanan Rusia tidak melaporkan kemajuan apa pun oleh pasukannya saat pertemuan harian tentang serangan itu.
Adapun militer Ukraina mengatakan, pasukannya memukul mundur serangan Rusia dan masih memegang Bakhmut.
Baca juga:
Prigozhin--sekutu Presiden Vladimir Putin--selama berbulan-bulan terlibat perbedaan pendapat dengan Kemenhan Rusia.
Ia mengeklaim Wagner lebih unggul di medan perang daripada tentara Rusia, dan menuduh militer negara tidak berbagi amunisi dengan pasukannya.
Baca juga: Tentara Rusia Makin Tipis, Ukraina Segera Lancarkan Serangan Balasan di Bakhmut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.