Mahathir Sebut Pribumi Kehilangan Pengaruh Politik di Malaysia, Prediksi Akan Seperti Singapura

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengungkapkan, orang Melayu yang dia sebut sebagai pribumi di Malaysia telah kehilangan pengaruh politiknya di negara tersebut.

Politikus berjuluk Dr M tersebut menuturkan, kondisi itu bisa membuat Malaysia seperti Singapura di mana PM bisa diduduki oleh orang non-Melayu.

Hal itu disampaikan Mahatir dalam sebuah dialog di Putrajaya bersama beberapa politukus lainnya pada Sabtu (4/3/2023) pekan lalu, sebagaimana dilansir The Straits Times.

Baca juga: Mahathir Ragukan Kemampuan Anwar Ibrahim Pimpin Malaysia

Mahathir berucap, pribumi telah kehilangan kontrol ekonominya di Malaysia sejak dari dulu dan mereka berpotensi kehilangan kekuatan politik juga.

Malaysia, kata Mahathir, bisa menjadi seperti Singapura dalam dua pemilu berikutnya.

Dia mengaitkan potensi tersebut dengan klaim tidak berdasar bahwa pemerintah saat ini dapat mendefinisikan kembali batas-batas pemilihan dengan cara-cara yang akan mengurangi jumlah daerah pemilih mayoritas Melayu di negara tersebut.

“Tidak ada jaminan bahwa PM akan berasal dari Melayu, karena siapa pun bisa menjadi PM,” tutur Mahathir.

Baca juga: Mahathir Resmi Mundur dari Ketua Umum Partai Pejuang

Dia menambahkan, sekarang partai-partai Melayu dalam pemerintahan tidak berkuasa dan terbagi menjadi tiga partai

“Saya yakin jika kita tidak hati-hati, pemilihan berikutnya akan datang dan jika suara dibeli, kita akan memilih orang yang tidak baik dan mereka akan menggadaikan negara kita,” klaimnya.

Politikus berusia 97 tahun tersebut seringkali berbicara mengenai pribumi setelah dia menjadi penasihat Parti Bumiputera Perkasa Malaysia.

Setelah bergabung dengan partai tersebut, dia sempat mengatakan bahwa perjuangan utamanya adalah untuk persatuan rakyat, partai, dan organisasi Melayu.

Baca juga: Mahathir Mohamad Beri Selamat Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia