KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad angkat bicara mengenai pemerintahan baru musuh bebuyutan politiknya, Anwar Ibrahim.
Dalam wawancara dengan harian berbahasa Melayu Berita Harian yang dipublikasikan pada Minggu (25/12/2022), Mahathir menyatakan tidak yakin dengan kemampuan Anwar memimpin Malaysia.
Politisi berjuluk Dr M itu mempertanyakan strategi Anwar untuk membawa keluar "Negeri Jiran” dari krisis ekonomi dan biaya hidup yang sedang melanda.
Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Tolak Sedan Rp 6,6 Miliar Jadi Kendaraan Dinas, Pilih Mobil yang Ada
Mahathir menilai, PM berusia 75 tahun tersebut terlihat lebih sibuk menempuh berbagai cara untuk mempertahankan mayoritasnya di parlemen Malaysia.
Suami Siti Hasmah itu juga membuka luka lama ketegangan politik ketika Anwar menjabat sebagai wakilnya dari tahun 1993 hingga 1998.
Mahathir menyebut Anwar gagal mencari solusi terhadap krisis moneter (krismon) Asia yang mengguncang Malaysia ketika itu. Adapun Anwar diberi kepercayaan sebagai Pelaksana Tugas PM ketika Mahathir berlibur.
“Dia lebih memilih mendengar saran IMF dan Bank Dunia yang hampir membangkrutkan Malaysia. Nilai ringgit anjlok. Untung saya langsung mengintervensi untuk menyelamatkan Malaysia,” kata Mahathir.
Dalam waktu hanya sepuluh tahun, Anwar melesat setelah dipercaya Mahathir menduduki sejumlah jabatan kementerian strategis mulai dari pemuda, pertanian, pendidikan, hingga keuangan.
Puncaknya, Mahathir mengangkatnya sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia dan calon suksesornya pada 1993 ketika Anwar baru berusia 46 tahun. Nama Anwar dieluk-elukan sebagai rising star pemimpin masa depan Malaysia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.