Penulis: VOA Indonesia
LONDON, KOMPAS.com - Ingin kerja hanya empat hari seminggu dengan gaji yang sama?
Sebuah eksperimen yang dilangsungkan di Inggris mungkin bisa memberi Anda harapan.
Eksperimen 4 hari kerja itu berlangsung selama enam bulan dan berakhir Desember 2022.
Baca juga: Perusahaan di Inggris Terapkan 4 Hari Kerja Tanpa Potong Gaji
Hampir 3000 pekerja di 61 perusahaan di Inggris diminta memberlakukan kerja empat hari per minggu.
Perusahaan-perusahaan itu memberlakukan model 100-80-100.
Dalam hal ini, para pekerja menerima 100 persen gaji mereka untuk 80 persen waktu yang mereka dedikasikan sebelumnya, namun harus mempertahankan produktivitas mereka seperti sebelumnya yang digambarkan sebagai 100 persen.
Inisiatif ini dipimpin oleh organisasi nirlaba 4 Day Week Global yang berkolaborasi dengan organisasi riset Anatomy dan para peneliti dari Cambridge University dan Boston College.
Pada akhir percobaan, karyawan melaporkan berbagai manfaat terkait dengan tidur, tingkat stres, kehidupan pribadi, dan kesehatan mental mereka.
Hasilnya, tingkat kinerja secara umum meningkat sementara kelelahan dan stres menurun.
Pendapatan perusahaan selama uji coba enam bulan itu rata-rata naik 35 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah pekerja yang mengundurkan diri juga menurun.
Baca juga: PM Inggris Desak G7 Percepat Bantuan Militer ke Ukraina
"Akhir pekan yang hanya dua hari bisa sangat menyibukkan. Jadi cukup menyenangkan bila mendapat satu hari tambahan. Dua hari bisa digunakan bersama teman dan keluarga, satu hari lagi untuk kita sendiri. Ini benar-benar membuat perbedaan besar bagi kesehatan mental saya,” jelas Tessa Gibson, karyawan Royal Society of Biology, salah satu perusahaan yang terlibat dalam eksperimen itu.
Tessa mungkin benar. Selama percobaan itu, semakin jarang pegawai yang mengambil cuti sakit.
Para pekerja juga terlihat lebih segar dan bersemangat pada hari kerja.