Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Inggris: Kerja 4 Hari Seminggu Lebih Produktif

Kompas.com - 22/02/2023, 13:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CAMBRIDGE, KOMPAS.com - Studi yang dilakukan di Inggris dan dilaporkan pada Selasa (21/2/2023) menyebutkan, kerja empat hari seminggu membuat sebagian besar staf dan perusahaan lebih produktif.

Lebih dari 60 perusahaan berpartisipasi dalam percobaan selama enam bulan ini, yang merupakan salah satu uji coba terbesar dari jenisnya di Inggris

Sebanyak hampir 3.000 pegawai bekerja satu hari lebih sedikit per minggu dan tetap digaji sama.

Baca juga: Uji Coba Kerja 4 Hari Seminggu dengan Gaji Sama, Sukses di Islandia

Uji coba dilakukan pada Juni-Desember 2022, diselenggarakan oleh kelompok nirlaba 4 Day Week Global bersama lembaga think tank Autonomy, Universitas Cambridge, dan Boston College di Amerika Serikat.

Studi tersebut menemukan, rata-rata sembilan dari sepuluh perusahaan akan melanjutkan sepekan kerja yang dipersingkat atau berencana melakukannya, dan hanya empat persen yang tidak akan melanjutkannya.

"Hasilnya sebagian besar stabil di tempat kerja dengan berbagai ukuran, menunjukkan ini inovasi yang bisa untuk banyak jenis organisasi," kata peneliti utama dan profesor Boston College, Juliet Schor, dikutip dari kantor berita AFP.

Produktivitas disebut tidak terpengaruh oleh kerja empat hari seminggu, dan pendapatan perusahaan naik rata-rata 1,4 persen selama uji coba.

Kemudian, pendapatan melonjak rata-rata 35 persen jika dibandingkan periode serupa dari tahun-tahun sebelumnya.

Studi ini juga mendapati, perekrutan meningkat dan ketidakhadiran menurun, sedangkan jumlah staf yang keluar turun drastis selama uji coba.

Selain itu, para peneliti menyimpulkan bahwa kesehatan dan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan meningkat.

Peningkatan signifikan ini berdasarkan kesehatan fisik dan mental, waktu yang dihabiskan untuk berolahraga, dan kepuasan hidup serta pekerjaan secara keseluruhan.

Tingkat stres, kejenuhan, dan kelelahan semuanya turun, begitu pula masalah tidur yang menurun.

Baca juga: Skotlandia Didesak Perluas Uji Coba Waktu Kerja Empat Hari Seminggu

Testimoni peserta uji coba kerja empat hari seminggu

Ilustrasi bekerja dari rumah, work from home (WFH). FREEPIK/TIRACHADZ Ilustrasi bekerja dari rumah, work from home (WFH).
"Dalam hal karyawan, kesehatan mental mereka meningkat, mereka tidur lebih nyenyak, mereka tidak terlalu lelah," kata Profesor Brendan Burchell dari Universitas Cambridge kepada AFP.

"Tetapi pada saat yang sama, perusahaan melaporkan bahwa kalaupun ada perubahan dalam keuntungan atau kinerja mereka, kemungkinan besar akan naik daripada turun."

"Dan kami mendapati banyak orang yang sangat bahagia--orang-orang sangat menikmatinya; mereka merasa sangat senang memiliki akhir pekan tiga hari, bukan akhir pekan dua hari."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com