Dari 61 perusahaan yang ikut serta dalam uji coba, 56 perusahaan menyatakan mereka akan terus menerapkan empat hari kerja seminggu setelah uji coba itu berakhir, dengan 18 di antaranya mengatakan perubahan itu bersifat permanen.
Dua perusahaan memperpanjang uji coba itu.
Hanya tiga perusahaan yang menyatakan tidak berencana untuk menerapkan waktu kerja yang lebih singkat itu.
"Saya pikir empat hari seminggu terdengar bagus pada prinsipnya, tetapi dalam praktiknya, berapa banyak perusahaan yang akan dapat benar-benar mendukung kesejahteraan karyawan jika mereka beralih dari lima hari seminggu yang normal dan kemudian menjejalkannya menjadi empat hari?" kata Jay Richards, salah satu pendiri, Imagen Insights, termasuk yang ragu mengurangi jumlah hari kerja.
Baca juga: Virus Zombi 48.500 Dihidupkan Kembali dari Danau Beku di Rusia, Ahli Peringatkan Bahayanya
"Kami melakukan lima hari kerja seminggu, kami bekerja dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore. Jadi kami mempersingkat hari. Itu berarti karyawan dapat memiliki keharmonisan antara kehidupan dan pekerjaan, tetapi mereka tidak memperpendek minggu mereka," tutur dia.
Hasil eksperimen di Inggris ini kemungkinan akan memicu kembali perdebatan soal minggu kerja yang lebih pendek untuk mengatasi kelelahan karyawan dan fenomena "Great Resignation" atau pengunduran diri besar-besaran yang diperburuk oleh pandemi virus corona.
Apalagi saat ini ada gerakan global untuk menyingkirkan pola kerja kantor 9-5 dan mengadopsi praktik kerja yang lebih fleksibel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.